IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Panitia Kerja (Panja) Biaya Penyelenggara Ibadah Haji (BPIH) membagi dua tim untuk melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Tanah Suci. Kunker ini dilakukan untuk melihat sejauhmana kesiapan Saudi menyambut jamaah haji 2019.
"Ada dua tim yang berkunjung ke Tanah Suci," kata Ketua Komisi VIII Ali Taher Parasong kepada Republika.co.id setelah rapat dengar pendapat dengan Mensos, di komplek parlemen, Selasa (8/1).
Ali Taher mengatakan untuk tahapan pertama panja dalam kunkernya akan meninjau masalah-masalah yang menyangkut persiapan akomodasi, konsumsi dan masalah-masalah lainnya menyangkut proses ibadah haji. "Baru di tahapan kedua kita mencari solusi bersama-bersama untuk mengatasi persoalan haji," katanya.
Ali Taher menuturkan, nantinya masalah yang ditemukan berdasarkan temuan di lapangan itu akan menjadi penetapan standart BPIH untuk tahun 2019. "Temuan itu akan kita lihat dan pada waktunya akan kita rumuskan dalam bentuk angka," katanya.
Dia mengatakan, nanti nilai BPIH itu akan dirumuskan di dalam indirect cost untuk biaya pembayaran akomodasi, konsumsi penerbangan dan living cost atau biaya hidup selama menjalankan proses ibadah haji. "Itu nanti jatuhnya berapa dibandingkan tahun lalu kurang lebih sekitar Rp 35 juta, sekarang apakah terjadi kenaikan atau tidak itu tergantung dari hasil kunjungan nanti," katanya.
Ali Taher tidak masalah jika memang kondisi di lapangan harus menuntut BPIH tahun 2019 lebih tinggi dari BPIH tahun 2018. "Kalau naik, naiknya seberapa dan kalau turun, turunnya seberapa, itu akan kita lihat berdasarkan unit cost dan itu akan kita lihat berdasarkan temuan di lapangan," katanya.