Kamis 17 Jan 2019 16:04 WIB

Khatibul: Segera Tuntaskan Soal Rekam Biometrik

Pemerintah diminta segera melakukan lobi kepada Arab Saudi.

Perekaman biometrik calon jamaah haji. (ilustrasi)
Foto: dok. Humas Kemenag Sumsel
Perekaman biometrik calon jamaah haji. (ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi VIII DPR, Khatibul Umam Wirani mengatakan pemerintah hendaknya segera tuntaskan soal perekaman biometrik kepada jamaah haji dan umrah. Persoalan ini jangan sampai menghambat pelayanan publik kepada masyarakat yang akan beribadah ke tanah suci.

''Pak Menteri Agama tolong segera lakukan lobi dengan pemerintah Arab Saudi untuk segera tuntaskan soal perekaman biometrik ini. Saya tahu soal ini di Malaysia kini sudah tak jadi masalah dan bisa ditunda setelah pemerintah Malaysia melakukan lobi. Jadi persoalan ini sebenarnya tak terlalu sulit untuk diselesaikan,'' kata Khatibul Umam Wiranu, di Jakarta, (17/1),

Menurut Khatibul, rekam biometrik bisa saja terus dilakukan bila peralatannya sudah tersedia di berbagai daerah, atau tak hanya berada di beberapa kota besar saja. Selama ini wilayah lain di pelosok belum tersedia peralatannya.

''Jadi jangan sampai nanti ada soal dalam persiapan jamaah haji tahun 2019 ini. Kalau jamaah umrah kami sudah dapat laporan memang kesulitan karena alat dan tempat perekaman bioritmik masih terbatas. Di Jakarta misalnya baru ada di tiga tempat. Ini jelas menyusahkan, apalagi bagi calon jamaah umrah yang berasal dari daerah. Mereka akan mengalami banyak kendala ketika harus pergi ibu kota provinsi hanya untuk melakukan rekam biomertik sebagai syarat agar bisa berkunjung ke Arab Saudi,'' ujarnya.

Menginggung soal persiapan pelayanan haji tahun 2019, Umam mengatakan harus segera dapat dimatangkan. Sebab, masih ada beberapa hal yang harus terus dipastikan, terutama soal kualitas layanan. Ini misalnya soal pelayanan selama di Mina, pelayanan kesehatan jamaah, hingga antisipasi keadaan darurat bila pada penyelenggaran haji nanti terjadi bencana, misalnya adanya ancaman badai gurun.

''Penanganan dan antisipipasi adanya ancaman badai gurun inilah yang belum saya lihat. Padahal ini penting sebab badai gurun bisa terjadi sewaktu-waktu. Dan ini menjadi sebuah masalah serius bila badai gurun itu terjadi jamaah tengah wukuf di Arafah hingga melempar jumrah di Mina. Mulai saat ini soal ini harus kita pikirkan,'' tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement