IHRAM.CO.ID, ABU DHABI – Dewan Nasional Federal (FNC) Uni Emirat Arab (UEA) mendesak pejabat pemerintah untuk meminta kuota haji yang lebih besar bagi rakyat Emirat.
FNC adalah otoritas federal di UEA yang dibentuk untuk mewakili rakyat Emirat secara umum. FNC terdiri dari 40 anggota dengan tugas penasehat di dewan legislatif.
Anggota FNC, Syekh Mohammed Al Nuaimi mengajukan pertanyaan kepada Kepala Otoritas Urusan Islam UEA (Wakaf), Dr Mohammed Al Kaabi, yang hadir dalam rapat Dewan Nasional Federal pada Selasa (15/1) lalu.
"Pernahkah ada seruan kepada pejabat Saudi untuk meningkatkan kuota bagi warga negara UEA, sehingga warga Emirat tidak perlu menunggu dua tahun untuk giliran mereka tiba berangkat haji?" kata Al Nuaimi, dilansir di The National, Kamis (17/1).
Setiap tahunnya, pemerintah Arab Saudi memberikan kuota jumlah jamaah tertentu bagi setiap negara untuk menunaikan haji. Pada 2018, UEA diberi kuota sebanyak 6.228 jamaah. Sedangkan pada 2017, UEA diizinkan mengirim jamaahnya sebanyak 4.631.
Al Kaabi mengatakan, ada 17 ribu warga Emirat yang melamar haji tahun lalu, dan semua jamaah yang terpilih adalah warga Emirat.
"Itu adalah jumlah terbesar yang pernah kita miliki. Petugas misi haji UEA (yang mengatur urusan jamaah) adalah semua warga negara UEA dan ini adalah bagian dari upaya kami untuk memungkinkan lebih banyak warga Emirat melaksanakan haji," lanjutnya.
Otoritas tersebut juga mengusulkan kepada kabinet, sebuah sistem elektronik untuk menerima pendaftaran haji, yang memberikan prioritas kepada warga Emirat berusia 60 tahun ke atas dan orang-orang yang berkebutuhan khusus.
Al Kaabi mengatakan, biaya haji telah dipangkas untuk membuatnya lebih layak. Sehingga, biaya untuk satu jamaah di UEA sekarang antara 10 ribu dirham dan 13 ribu dirham.
Dengan demikian, menurutnya, keluarga dengan tiga atau empat anggota dapat pergi haji. Al Kaabi meyakinkan, sistem elektronik baru yang mereka perkenalkan memastikan orang tidak dapat pergi haji beberapa tahun berturut-turut.
Isu haji selalu menjadi topik hangat di lembaga dewan ini. Tahun lalu, anggota FNC berpendapat bahwa sejumlah pendaftaran dari Emirat ditolak tanpa alasan yang jelas. Jamaah dikatakan dipilih berdasarkan memiliki "wasta", atau penghubung pribadi dengan seseorang di komite.
"Saya menerima panggilan dari orang-orang yang mendaftar untuk melakukan haji untuk pertama kalinya, tetapi pendaftaran mereka ditolak. Namun yang lain telah pergi haji setiap tahun dan mereka masih disetujui," kata anggota FNC Marwan bin Ghlaitha pada saat itu.