Senin 21 Jan 2019 18:46 WIB

Pemerintah Harus Pastikan Data Biometrik Aman

Saya ingin tanya di mana data rekam biometrik itu disimpan, di mana servernya.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Budi Raharjo
Suasana pengurusan rekam biometrik di kantor VFS Tasheel.
Foto: dok. Himpuh
Suasana pengurusan rekam biometrik di kantor VFS Tasheel.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Komisi I DPR RI meminta Badan Koordinasi Penamanan Modal (BKPM) kembali meninjau izin untuk Visa Facilitation Service (VFS) Tasheel. Komisi I DPR RI menilai BKPM abai karena tidak memastikan data jamaah pendudukan Indonesia aman setelah dilakukan rekam biometrik oleh Tasheel.

“Sudah seharusnya BKPM melakukan sidak ke lapangan bagaimana sistem kerja Tasheel di lapangan,” kata Anggota Komisi I Lena Maryana saat menyampaikan pendapatnya di Rapat Dengar Pendapat (RPD) masalah visa biometrik dengan Kementerian Luar Negeri, Kementerian Agama, BKPM, dan Dirjen Imigrasi, Senin (22/2).

Politisi Partai Persatuan Pembangunan (P3) ini meminta semua perwakilan pemerintah yang terkait dengan Tasheel harus bisa memastikan data jamaah umrah aman. Data rekam biometrik tidak disalahgunakan oleh pihak manapun untuk kepentingan apapun.

“Saya ingin tanya di mana data rekam biometrik itu disimpan di mana servernya, disimpan dan lain-lain yang terkait masalah keamanan data,” ujar Lena saat sesi tanya jawab.

Lena mengatakan jika pemerintah tidak bisa memastikan terkait keamanan data jamaah maka seharusnya izin terhadap Tasheel tidak perlu diberlakukan demi kerahasiaan data penduduk Indonesia. Lena menambahkan jika pemerintah belum memastikan keamaan data maka pemerintah harus kompak menolak rekam biometrik .

“Kalau ini ingin diterapkan dan dalam rangka melindungi kerahasian dari warga negara mestinya bisa dikerjasamakan dengan negara,” katanya.

Lena mengatakan, kejahatan elektronik memanfaatkan dara pribadi warga negara sudah banyak dilakukan dengan kemajuan teknologi. Untuk itu pemerintah harus lebih hati-hati dalam mengeluarkan izin.

Karena Tasheel sudah beroprasi, ujar Lena, pemerintah harus memastikan data jamaah yang sudah ada di database Tasheel aman.

“Saya mendapati bahwa rekam biometrik ini tidak berguna karena di bandara Jedah itu tetap dilakukan proses biometrik kembali, buat apa dilakukan biometrik di Jakarta,” katanya.

Lena juga menyesalkan pelayanan yang diberikan Tasheel kepada para jamaah kurang maksimal karena tidak menyediakan fasilitas visa biometrik untuk pemohon lanjut usia. Untuk itu BKPM harus melakukan sidak secara berkala untuk melihat sejauh mana kesiapan dari Tasheel dalam merekam biometrik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement