IHRAM.CO.ID, DUBAI -- Penduduk ekspatriat Kuwait di Uni Emirat Arab (UEA) sekarang dapat memperoleh visa umroh secara elektronik. Kementerian Awqaf dan Urusan Islam Kuwait menyebut hal ini bisa dilakukan dengan mendaftarkan data biometrik.
Dalam sebuah pernyataan, kementerian mengatakan Arab Saudi telah memutuskan mengizinkan penduduk Kuwait yang ingin melakukan umroh untuk mendaftarkan data biometrik mereka. Termasuk di dalamnya pendaftaran sidik jari bagi mereka yang berasal dari lima negara, untuk menyelesaikan prosedur penerbitan visa umroh secara elektronik sebelum kedatangan di Makkah dan Madinah.
Dilansir di Gulf News, Sabtu (21/1/2023), pendaftaran sidik jari saat ini berlaku untuk semua jamaah yang datang dari Inggris, Tunisia, Kuwait, Malaysia dan Bangladesh. Orang-orang ini perlu menggunakan aplikasi Bio Visa Saudi, yang memungkinkan aplikasi visa, pendaftaran sidik jari dan pengiriman data biometrik untuk menghadiri situs ziarah Muslim yang signifikan.
Pendaftaran biometrik meliputi wajah, mata, dan sidik jari, serta penyerahan paspor melalui aplikasi. Registrasi data biometrik di aplikasi dilakukan melalui empat langkah, yaitu Pembacaan paspor otomatis, penentuan jenis visa, pengambilan foto wajah, dan pengambilan sidik jari.
Peluncuran aplikasi baru ini sejalan dengan komitmen pemerintah Saudi untuk mengizinkan pendaftaran biometrik melalui perangkat seluler, dengan tujuan memungkinkan jamaah haji ke Makkah menghindari kunjungan ke pusat visa secara langsung.
Kebijakan ini menjadikan Arab Saudi salah satu negara pertama di dunia yang menerima biometrik melalui ponsel untuk penerbitan visa. Pada Februari 2022, Arab Saudi juga merilis paspor elektronik dengan chip yang menyimpan biometrik pengguna untuk tujuan autentikasi.