Rabu 23 Jan 2019 16:49 WIB

Rekam Biometrik VFS Sudah Jadi Standar di Luar Negeri

Dikhawatirkan hubungan bilateral antara RI-Arab Saudi pun ikut terganggu.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Andi Nur Aminah
Syam Resfiadi
Foto: Republika TV/Fian Firatmaja
Syam Resfiadi

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Rekam data biometrik oleh calon jamaah umrah yang dilakukan VFS Tasheel menuai polemik. Sempat dipertanyakan keamanan datanya, namun ada pula yang merasa rekam data tersebut merupakan standar internasional.

Ketua Serikat Penyelenggara Umrah dan Haji Indonesia (Sapuhi) Syam Resfiadi mengatakan, rekam data biometrik melalui VFS merupakan standar jika ingin berkunjung ke Inggris dan negara-negara lain di Eropa. Jadi jangan merendahkan VFS ini, VFS sudah ada di Indonesia sebelum urusan umrah dipercayakan kepada pihak VFS Tasheel," katanya kepada Republika.co.id, Rabu (23/1).

Baca Juga

Menurutnya, polemik yang terjadi berasal dari urusan teknis yang masih dapat diperbaiki, alih-alih operasional VFS Tasheel dibatasi atau bahkan dihentikan. Selain itu, ia juga menilai bahwa pemerintah Indonesia tidak dapat ikut campur terhadap kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah Arab Saudi.

Kemudian, ia juga mengkhawatirkan terganggunya hubungan bilateral antara RI-Arab Saudi jika operasional VFS Tasheel dihentikan. "Jadi lebih ke teknis, selama ini (VFS) sudah berjalan. Yang kurang diperbaiki, jangan diubah jangan diganti, nanti malah lebih kacau," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement