Sabtu 26 Jan 2019 13:23 WIB

BPKH: Tiga Kemungkinan Keuntungan Investasi Langsung

Nilai manfaat yang ditargetkan tahun ini ialah sekitar 10-12 persen.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Agus Yulianto
Pekerja katering CV Afzarki Permata Abadi sedang mempersiapkan katering bagoi calon jamaah haji embarkasi Palembang di asrama haji Sumatera Selatan (Sumsel), Kamis (25/7).
Foto: Republika/Maspril Aries
Pekerja katering CV Afzarki Permata Abadi sedang mempersiapkan katering bagoi calon jamaah haji embarkasi Palembang di asrama haji Sumatera Selatan (Sumsel), Kamis (25/7).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) akan menempatkan proporsi investasi dana haji di Arab Saudi. BPKH menilai, ada beberapa kemungkinan keuntungan yang diperoleh dari investasi langsung yang dilakukan di Arab Saudi.

Anggota Badan Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Beny Witjaksono, mengatakan, BPKH menempatkan proporsi investasi dana haji sebesar 50 persen, yaitu 30 persen investasi di surat berharga syariah dan 20 persen investasi langsung. Sementara 50 persen untuk penempatan di BPS-BPIH. Untuk investasi langsung, BPKH menanamkan investasi di sektor perhotelan, penerbangan, avtur, dan katering di Saudi. 

"Pertama kita dapat Internal Rate of Return (IRR) perkiraan kita secara teoritis sekitar 17-18 persen. Kedua, kita dapat kepastian suplai sesuai ketentuan," kata Beny, saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (25/1).

Beny mengatakan, kepastian suplai bisa diperoleh karena itu berurusan dengan muasasah, organisasi di Saudi yang bertugas melayani berbagai kebutuhan jamaah haji, seperti akomodasi dan transportasi. 

Dia menambahkan, otoritas Saudi kini menerapkan ketentuan baru bahwa suplai makanan tidak boleh dalam bentuk 'fresh' atau bentuk prasmanan, tetapi harus dalam bentuk makanan yang diawetkan atau dibuat khusus untuk tahan lama. Keuntungan ketiga, kata Beny, Indonesia mendapat harga lebih bagus daripada harga yang selama disuplai ke kementerian agama. 

Dengan menanamkan investasi langsung di beberapa sektor tersebut, Beny mengatakan pihaknya akan membuat perusahaan patungan (joint venture) bersama sejumlah perusahaan yang menguasai bidang tersebut. Salah satunya, kata Beny, BPKH menjajaki kerjasama dengan PT Aerofood ACS, anak perusahaan maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia, yang bergerak di bisnis catering. 

Di sektor penerbangan, dia menuturkan, BPKH juga tengah menjajaki kerjasama dengan PT Garuda Indonesia. Namun, ia mengatakan belum ada keputusan final terkait persetujuan dari kedua belah pihak. 

"Dari hasil investasi langsung ini nilai manfaat yang ditargetkan tahun ini ialah sekitar 10-12 persen," tambahnya. 

Sebelumnya, Kepala BPKH Anggito Abimanyu mengatakan, pihaknya mengalokasikan dana Rp 18,5 triliun untuk investasi langsung di Saudi tahun ini. Porsi investasi itu mencapai sekitar 15 persen dari target total dana kelolaan haji 2019 sebesar Rp 121 triliun. Sementara itu, BPKH menargetkan nilai manfaat hingga Rp 7 triliun pada 2019 dari hasil investasi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement