Rabu 30 Jan 2019 14:01 WIB

Rekomendasi KPHI Jadi Bahan Evaluasi Penyelenggaraan Haji

Ray Bakhsi tidak direkomendasikan lagi karena dinilai wilayah tersebut tidak aman.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Andi Nur Aminah
Direktur Pengelolaan Dana Haji dan Sistem Informasi Haji Terpadu Direktorat Jenderal PHU Ramadhan Harisman
Foto: (Foto: Kemenag.go.id)
Direktur Pengelolaan Dana Haji dan Sistem Informasi Haji Terpadu Direktorat Jenderal PHU Ramadhan Harisman

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pengawas Haji Indonesia (KPHI) menyampaikan 13 rekomendasi untuk perbaikan penyelenggaraan haji tahun 2019. Satu di antaranya terkait penginapan di Ray Bakhsi tidak boleh disewa lagi karena dinilai wilayah tersebut tidak aman.

Sekretaris Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kementerian Agama) Ramadhan Harisman memastikan, semua pemondokan yang disewa Kemenag sudah sesuai standar keamanan dan keselamatan. "Kalau tahun lalu semua pemondokan bagus kualitasnya," kata Ramadhan kapada Republika.co.id, kemarin (29/1).

Baca Juga

Ramadhan mengatakan, jika daerah Ray Bakhsi itu sulit akses keluar masuk jamaah, Kemenag telah menyediakan transportasi untuk keperluan jamaah haji yang mendapat penginapan di daerah Ray Bakhsi yang tempatnya bukit bebatuan. "Kalaupun di daerah tersebut ada yang naik kita akan sudah sediakan bus," katanya.

Ramadhan memastikan, apa yang menjadi rekomendasi KPHI akan menjadi pertimbangan untuk melakukan evaluasi demi tercapaianya pelayanan maksimal. "Kita tetap akan lakukan evaluasi. Masukan dari berbagai pengawas akan menjadi pertimbangan kami," ujarnya.

Saat ini, Ramadhan mengaku tidak bisa menyampaikan apakah penginapan di Ray Bakhsi itu akan disewa lagi atau tidak. Karena keputusannya, masih menunggu tim yang akan diberangkatkan ke Saudi untuk meninjau kondisi terkini di lapangan pada Februari. "Keputusannya ada tim penyedia yang dikirim ke Saudi untuk melihat kelayakan rumah-rumah yang akan kita sewa," katanya.

Ramadhan menuturkan, tim yang terdiri atas Kementerian dan Lembaga Swasta ini akan meninjau kelayakan perusaan penginapan, katering, dan transportasi untuk jamaah haji tahun 2019. Ramadhan mengaku belum mengetahui persis berapa jumlah tim yang diberangkatkakan ke Saudi. Akan, tetapi komponen terbesarnya untuk akomodasi itu timnya dari Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah.

"Kalau yang nangani transportasi itu ada juga dari perwakilan Kementerian Perhubungan dan untuk yang katering itu dari Sekolah Tinggi Parawisata yang nangani Tata Boga," katanya. Semua tim ini akan berangkat melakukan kunjungan kerja ke Saudi direncanakan minggu pertama atau minggu kedua di bulan Februari 2019.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement