IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ketika sampai ke Tanah Suci, jamaah umrah biasanya menghabiskan banyak waktu untuk beribadah. Dalam sehari, mereka bisa melaksanakan ibadah sunah tersebut hingga beberapa kali sehingga daya tahan tubuh melemah.
Akibatnya mereka menderita demam atau berbagai penyakit yang mengganggu aktivitas. Kalau itu yang terjadi, ibadah selama di Tanah Suci akan terganggu. Bahkan, kondisi ini akan menghambat gerak jamaah lainnya.
Kalau kondisi makin parah, jamaah yang sakit akan dirujuk untuk berobat di rumah sakit Saudi. Di sana mereka menjalani perawatan intensif hingga sembuh. Agar hal itu tidak terjadi, jamaah diimbau untuk menjaga kebugaran. Berikut ini adalah tipsnya.
Tidur yang cukup
Kalau mentari sudah terbenam, segeralah beristirahat. Setidaknya pukul 22.00 waktu setempat jamaah sudah tidur nyenyak hingga berganti hari.
Pada dini hari mereka boleh bangun dan berangkat menuju Masjidil Haram untuk qiyamul lail. Di sana mereka bisa mendirikan shalat dan menghabiskan waktu untuk berzikir
Berhenti Sejenak
Jangan pernah memaksakan diri untuk beribadah. Ketika sa'i misalkan, kalau sudah lelah maka berhenti dulu. Biarkan tubuh beristirahat. Di sekitar area sa'i terdapat air minum zamzam. Alangkah baiknya bila jamaah meneguk air tersebut untuk menyegarkan tubuh.
Kalau kondisi belum juga pulih maka rebahkan badan. Biarkan tubuh berbaring sejenak. Jamaah tak perlu sungkan meminta bantuan petugas bila membutuhkan tindakan medis. Langsung saja hubungi petugas rombongan atau dokter yang mendampingi. Biasanya biro travel membawa serta dokter untuk mengontrol kondisi kesehatan jamaah.
Gizi Harus Cukup
Meski makanan di Tanah Suci berbumbu berbeda, jamaah diharuskan tetap mengonsumsinya. Asupan gizi harus dijaga sehingga badan mendapatkan nutrisi yang cukup. Ibadah di Tanah Suci banyak menghabiskan energi, seperti tawaf dan sa'i.
Jamaah diharuskan menggerakkan tubuhnya dengan berjalan dan berlari kecil. Agar selalu bugar, maka jagalah asupan gizi selama di sana.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
