REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allah SWT mengutus para Nabi dan Rasul untuk mengajak umat manusia agar menyembah dan mengabdi kepada Sang Maha Pencipta. Kepada setiap kaum, Allah mengutus seorang nabi atau rasul untuk mengajak mereka agar senantiasa beriman kepada Allah.
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): ‘Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu’. (QS An-Nahl [16]: 36.
Dalam ayat lain, Allah berfirman: Tiap-tiap umat mempunyai rasul; maka apabila telah datang rasul mereka, diberikanlah keputusan antara mereka dengan adil dan mereka (sedikit pun) tidak dianiaya. (QS Yunus [10]: 47).
Para nabi dan rasul itu, tak pernah berhenti mengajak dan menyeru umat manusia agar senantiasa mendekatkan diri kepada Allah. Baik siang maupun malam, mereka selalu menyeru kaumnya. Nuh berkata, Ya Tuhanku sesungguhnya aku telah menyeru kaumku malam dan siang, maka seruanku itu hanyalah menambah mereka lari (dari kebenaran). (QS Nuh [71]: 5-6).
Perjalanan yang mereka tempuh sangat jauh. Dari satu tempat ke tempat yang lain. Dari satu daerah ke daerah lainnya. Dari Syam (Suriah, sekarang) ke Yaman, dari Mesir ke Palestina, dan Irak ke Makkah, dan seterusnya. Itu semua dilakukan para nabi dan rasul, agar kaumnya taat kepada Allah.
Ada salah satu tempat yang sering menjadi perlintasan para nabi dan rasul itu. Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa tempat yang menjadi perlintasan para nabi dan rasul itu adalah Wadi Usfan.