IHRAM.CO.ID, PURWOKERTO -- Hipertensi paling banyak ditemukan pada saat pemeriksaan calon haji di Kabupaten Banyumas. Calon haji diingatkan untuk menjaga kesehatannya jelang keberangkatan hingga kembali ke Indonesia.
"Hipetensi paling banyak ditemukan, hal tersebut diketahui hasil pemeriksaan tahap pertama yang telah dilakukan sejak bulan Oktober 2018," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, Sadiyanto melalui Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi, dr Arif Sugiono di Purwokerto, Rabu (27/2).
Dia menambahkan, selain hipertensi ada juga penyakit lain yang banyak ditemukan melalui hasil pemeriksaan kesehatan calon haji. "Lima penyakit terbanyak adalah diabetes mellitus, cardiomegali, dislipidemia, serta penyakit jantung lainnya. Namun dari lima itu yang paling banyak adalah hipertensi," katanya.
"Kami mengimbau calon haji untuk menjaga kondisi kesehatannya terutama saat menjalankan ibadan di Tanah Suci. Mereka akan banyak melakukan aktivitas fisik dan kondisi cuaca yang berbeda dengan di Tanah Air," katanya.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Banyumas melalui Dinas Kesehatan setempat menginformasikan bahwa lebih dari 70 persen calon haji asal wilayah tersebut masuk dalam kategori risiko tinggi. Hal tersebut diketahui hasil pemeriksaan tahap pertama yang telah dilakukan sejak bulan Oktober 2018.
Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Banyumas Imam Hidayat melalui Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh, Purwanto Hendro Puspito menginformasikan jumlah calon haji tahun 2019 di wilayah itu sebanyak 1.177 orang. "Jumlah calon haji tahun 2019 ini sebanyak 1.147 orang, cadangan 30 orang, jumlah keseluruhan 1.177 orang," kata Purwanto Hendro Puspito.
Dia menjelaskan, 1.147 calon haji noncadangan berada di porsi aman Provinsi Jawa Tengah, yang berarti nomor antrian calon haji yang tercantum di Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) sudah mendapat nomor porsi. "Yang dimaksud dengan porsi aman berarti nomor antrian calon haji yang tercantum pada Siskohat pada saat mendaftar haji pada setoran awal Rp 25 juta di BPS BPIH mendapat nomor porsi yang Insya Allah pada tahun 2019 akan berangkat sesuai alokasi kuota provinsi Jawa Tengah," katanya menjelaskan.