IHRAM.CO.ID, JAKARTA — Indonsesia berpeluang untuk menambah jumlah jamaah hajinya. Peluang ini didapat melalui undang-undang yang baru disahkan Pemerintah Arab Saudi.
Hal ini disampaikan anggota DPR Tamsil Linrung, yang memimpin sejumlah anggota dewan lain melakukan kunjungan ke Arab Saudi. Kunjungan parlemen Indonesia ini dalam rangka menindaklanjuti kunjungan Raja Salman ke Indonesia.
"Termasuk di dalamnya menindaklanjuti penambahan kuota haji Indonesia,” kata Tamsil Linrung dalam pesan watsapp kepada republika.co.id, Rabu (10/4). Termasuk mempermudah Visa fouroda atau Visa mujamalah.
Tamsil mengatakan sudah disepakati adanya peluang menambah jumlah jamaah haji Indonesia melalui undang-undang yang baru disahkan. Dalam undang-undang ini diatur tentang dibolehkan warga Indonesia yang tinggal di Arab Saudi untuk mengundang keluarganya berhaji, serta warga Arab lainnya yang punya relasi dan hubungan kekerabatan
“Diperkirakan jumlah warga Indonesia yang tinggal di Arab SAudi jumlahnya 30 ribu orang,” paparnya.
Pertemuan tim DPR dengan Majelis Syura Arab Saudi.
Terkait dengan kunjungan parlemen Indonesia yang dipimpinnya, Tamsil mengatakan tim parlemen sampai di Riyadh pada Selasa (9/4) . Diterima oleh KBRI dan Parlemen Saudi Prof. Dr. Abdurrahman.
Anggota parlemen Indonesia terdiri Marwan Cik Asan, Suir Syam, Muslich Zainal Abidin, Eko Hendro Purnomo, Iis Anisa, dan Ufi Safinah Aziz.
Adapun dalam pertemuan dengan Majelis Syura Arab Saudi, mereka ditemui oleh Ir. Abas Ahmad Hadi (Ketua), Khaled Abdullah Al abdulateef (Wakil Ketua), Ibrahim Abdullah Al dayel (anggota), Ibrahim Mohammed Al mofleh (Anggota), Dr. Hamdah Mkboel abdullah Al jfi (anggota), Dr. Khaled Abdullah Al dughaither (anggota), Dr. Khaled Mohammed Al saif (anggota), Dr. Abdulrahman Hasan Bajodah (anggota), Abdullah Ghazi Al alyani (anggota), Ali Fahad Al sabhan (anggota), Dr. Mohammed Mahmoud Al wakeel (Anggota), Dr. Nassir Ali Al mosa (anggota), Dr. Nuhad Mohammed Al jishi, (anggota), Dr. Nora Mohammed Al merri (anggota)
Ikuti Whatsapp Channel Republika