IHRAM.CO.ID, BANDUNG -- Direktur PT BIJB Muhamad Singgih, pihaknya menyambut baik penyelenggaraan Haji bisa dilakukan di Bandara Internasional Kertajati. Instruksi dari Gubernur Jawa Barat bisa ditindaklanjuti PT BIJB selaku pengelola Bandara Kertajati.
BIJB juga, sudah membuat kajian dan perhitungan untuk solusi sementara jika yang dibutuhkan asrama. "Kami menyambut baik jika itu solusi agar keberangkatan haji bisa dilaksanakan di Bandara Kertajati," kata Singgih.
Menurutnya area lantai dua bisa dioptimalkan karena ada 3.600 meter persegi untuk kebutuhan 60 kamar. Jumlah kamar itu akan dilengkapi item-item yang harus dipenuhi untuk mempermudah calhaj sebelum melakukan perjalanan jauh. Jumlah itu akan bisa memfasilitasi 448 orang.
Secara hitung-hitungan, menyulap area lantai dua membutuhkan waktu sekitar dua bulan setengah. Artinya memang harus ada keputusan cepat terkait kepasitan keberangkatan haji dari Bandara Kertajati agar PT BIJB bisa melakukan eksekusi.
"Jadi kita menunggu di bulan April ini, kalau April masih belum ada keputusan itu akan sulit karena ini berkaitan dengan segala kesiapan di dalamnya," kata Singgih.
Singgih juga memastikan kesiapan infrastruktur di sisi udara sepertirunway yang sudah rampung sepanjang 3.000 meter dan apronyang bisa menampung 22 pesawat baik wide body maupun narow body. Sarana pendukung ini tinggal dilakukan verifikasi oleh Kementerian Perhubungan.
"Runway sudah 3.000 meter dan siap, mungkin akhir April ini selesai verifikasi," katanya.
Artinya, kata dia, pesawat berbadan lebar seperti (boeing) 777 sudah bisa secara direct ke Makkah atau Jeddah, kesiapan pendukung lainnya seperti imigrasi, lounge sudah tersedia.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, rencananya penggal lantai dua Bandara yang terletak di Kabupaten Majalengka ini akan dimaksimalkan untuk asrama sementara. Tentu ini sebagai solusi sementara dimana pihaknya melakukan rencana pembangunan asrama sementara untuk kepentingan tersebut. Sebab memang seharusnya Bandara keberangkatan harus dilengkapi embarkasi.
"Kita akan merenovasi lantai atasnya untuk asrama hajinya jadi tidak di tempat lain. Jadi lantai bawah penumpang, atasnya asrama. Jadi nginep di atas turun langsung take off, itu dulu," ujar Emil, sapaan akrabnya, di Gedung Sate.
Area terminal Bandara Kertajati yang masih sangat luas dinilai Emil cukup representatif. Dengan tiga bulan waktu tersisa pembangunan bisa selesai sebelum kloter pertama diberangkatan. Untuk itu, Emil pun menugaskan Sekda Jabar Iwa Karniwa untuk berkoordinasi dengan Kementerian Agama. "Keputusannya dari Kemenag sedang diproses oleh Pak Sekda," katanya.