IHRAM.CO.ID, JAKARTA — Menteri Agama (Menag) RI Lukmah Hakim Saifuddin, menginginkan rapat pembahasan terkait tambahan kuota haji sebanyak 10 ribu tidak menunggu usai reses.
“Saya harap masa reses ini betul-betul, mudah-mudahan pekan depan bisa dilaksanakan rapat kerja,” ujar Menag saat ditemui wartawan usai peresmian Miniatur Halal Park di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (16/4).
Pemerintah dalam hal ini Kemenag, kata dia, tidak bisa berjalan sendiri dan harus dengan persetujuan dari Komisi VIII DPR RI. Menag mengaku sudah komunikasi dengan sejumlah pimpinan Komisi VIII meski sebagian besar sedang menjalani masa reses.
Namun Menag juga sudah berpesan agar bisa secepatnya melaksanakan rapat kerja bersama pemerintah juga BPKH, untuk bagaimana implikasi atau konsekuensi dari penambahan kuota haji 10 ribu jamaah ini. Dan tentu akan terkait juga dengan adanya penambahan sejumlah anggaran.
“Iya, Bapak Presiden ingin ini betul-betul direalisasikan tahun ini. Bagi kami, Kemenag, meskipun waktunya ini sudah sangat sempit biar bagaimanapun memenuhi aspirasi umat ini harus betul-betul menjadi sesuatu yang diperjuangkan,” papar Menag.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi VIII DPR-RI, Ace Hasan Syadzily, mengatakan jumlah kuota haji Indonesia telah bertambah sebanyak 10 ribu jamaah. Tambahan itu muncul setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Raja Salman di Riyadh, Arab Saudi, pada Ahad (14/4). Sebagai informasi, saat ini kuota jamaah haji RI sebanyak 221 ribu jamaah.
"Keputusan penambahan kuota haji ini disampaikan saat pertemuan Presiden Jokowi dengan Raja Kerajaan Arab Saudi, Raja Salman di Istana Pribadi Raja (Al-Qashr al-Khas) di Riyadh, Ahad 14 April 2019," kata Ace Hasan Syadzily dalam keterangan tertulisnya, Senin (15/4).
Politikus Partai Golkar itu mengklaim, penambahan kuota haji itu merupakan salah satu bukti kedekatan diplomatik antara Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi saat ini. Karena itu, dirinya menilai kunjungan Presiden Jokowi ke Arab Saudi patut diapresiasi.