IHRAM.CO.ID, BISHA – Sebuah masjid ditemukan dalam penggalian di lokasi perkampungan penambangan kuno di Abla, Bisha, wilayah Asir, Arab Saudi. Ini adalah masjid ketiga yang ditemukan selama penggalian di lokasi tersebut.
Penemuan masjid ini dilakukan oleh tim dari Departemen Arkeologi dan Museum di Komisi Pariwisata dan Warisan Nasional Saudi (SCTH).
Kepala tim penggalian, Abdullah al-Aklabi, mengatakan penggalian ini merupakan bagian dari inisiatif dari Program Warisan Budaya dari Penjaga Dua Masjid Suci. Program tersebut bagian dari upaya SCTH untuk melindungi warisan budaya Kerajaan Saudi.
"Penggalian dimulai di bagian depan masjid, yang memiliki luas 2.616 meter persegi, di mana kami menemukan dinding batu yang dilapisi plester putih," kata al-Aklabi, dilansir dari Arab News, Sabtu (20/4).
Dia menuturkan, lantai dari situs masjid tersebut terdiri dari kerikil yang hancur bercampur dengan pasir dan air. Lantai tersebut ditutupi dengan lapisan kerikil halus.
Di bagian tengah masjid terdapat mihrab setengah lingkaran, dan di sisi tenggara terdapat dua kamar. Salah satunya digunakan untuk memberikan pencahayaan bagi masjid.
SCTH telah menerapkan empat penggalian di al-Abla. Tempat ini dianggap sebagai salah satu situs penambangan kuno yang paling penting. Hal itu karena situs ini terletak di bagian selatan dari jalur perdagangan kuno rempah-rempah dan dupa, yang menghubungkan Arab selatan dan utara.
Situs ini menjadi saksi aktivitas ekonomi dari daerah kuno di selatan kerajaan Arab. Wilayah ini memiliki peran dan berkembang selama puncak perdagangan oleh Suku Quraisy, suku pedagang di Makkah.
Al-Abla mempertahankan peran perdagangannya setelah kebangkitan Islam. Karena daerah ini merupakan perhentian penting dalam rute jamaah yang menghubungkan Sanaa ke Makkah.
Selain itu, daerah ini juga berperan dalam perkembangan ekonomi sebagai wilayah penambangan, khususnya selama beberapa abad pertama Islam.
Penggalian arkeologi dilakukan di situs ini untuk mengungkap dan memahami hirarki sosial dan ekonomi kala itu. Di samping, untuk mengidentifikasi berbagai pemukiman di masanya di situs tersebut.
Ke depan, karya arkeologi di situs ini diharapkan akan mengeksplorasi transformasi dalam produksi bijih mineral di masa pra-Islam dan pasca-Islam, serta mengungkap peran urbanisasi di situs tersebut.