Kamis 02 May 2019 10:17 WIB

Pemahaman Petugas Haji 2019 Meningkat

1.108 petugas haji 2019 telah menjalani proses pembekalan di Asrama Haji Pondok Gede.

Suasana penutupan pembekalan terintegrasi petugas haji 2019 di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Kamis (2/5).
Foto: Darmawan/MCH
Suasana penutupan pembekalan terintegrasi petugas haji 2019 di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Kamis (2/5).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Tingkat pemahaman petugas haji Indonesia yang akan bertugas di Arab Saudi (PPIH Arab Saudi) meningkat. Ini setelah mereka menjalani pembekalan selama 10 hari di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta.

"Proses pembekalan ini meningkatkan pemahaman peserta yang semula tidak tahu soal proses tugasnya di Arab Saudi, alhamdulillah sekarang menjadi tahu," kata Ketua Pembekalan Terintegrasi Petugas Haji Arab Saudi Tahun 1440 H/2019 M Ahmad Jauhari di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Kamis (2/5).

Baca Juga

Kasubdit Bina Petugas Haji Kementerian Agama tersebut menjelaskan, tingkat pemahaman itu bisa dilihat dari hasil tes. Sebelum menjalani pembekalan, 1.108 petugas itu mengikuti pretest tentang pengetahuan seputar haji dan penyelenggaraannya. Hasilnya, nilai yang diraih peserta pembekalan ada di angka 49-70. Kemudian, setelah menjalani pembekalan, dilakukan posttest yang hasilnya di angka terendah 60 dan tertinggi 90.

"Ini gambaran tingkat pemahaman peserta pembekalan terhadap tugas di Arab Saudi," kata Jauhari.

Jauhari menjelaskan, pembekalan merupakan bagian dari rangkaian perekrutan petugas haji. Sebelumnya, rangkaian perekrutan adalah proses seleksi yang tujuannya adalah mencari petugas yang memiliki kompetensi dan komitmen dalam menjalankan tugas.

"Kami bersyukur dalam rentang 10 hari ini proses pembekalan berjalan dengan baik," kata Jauhari.

Adapun materi yang diberikan, yaitu terkait dengan kebijakan penyelenggaraan haji, teknis penyelenggaraan haji, dan kesehatan haji. Kemudian, pembekalan juga memberikan materi yang membangun sikap, karakter, dan mental petugas.

Selain membekali dengan teori di kelas, pembekalan ini juga melakukan simulasi. Misalnya, gladi posko di Arafah, Mina, dan Muzdalifah hingga simulasi koordinasi antarpetugas haji.

Sementara, Sekjen Kemenag Nur Kholis Setiawan mengatakan, petugas haji adalah termasuk dalam ibadah. Karena itu, karena terkait ibadah, maka setiap petugas haji harus merasa selalu diawasi dan menjaga diri agar selalu bertugas dengan baik. "Petugas harus selalu menjadi pengawas bagi dirinya sendiri," kata Nur.

Usai memberikan pengarahan kepada para petugas, Nur secara resmi menutup acara pembekalan petugas haji yang dimulai sejak 23 April 2019 lalu.

Untuk diketahui, petugas haji yang tergabung dalam PPIH Arab Saudi yang menjalani pembekalan berjumlah 1.108 orang. Mereka direkrut dari Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, dan instansi terkait seperti TNI dan Polri. 

Selama di Arab Saudi, mereka akan bertugas di tiga daerah kerja, yaitu Makkah, Madinah, serta bandara Jeddah dan Madinah. Petugas yang bekerja di daerah kerja Madinah dan bandara akan berangkat pada 4 Juli 2019 atau tiga hari sebelum keberangkatan jamaah haji gelombang satu kloter pertama pada 7 Juli 2019 mendatang dan akan bertugas sekitar 74 hari kerja.

Sedangkan, petugas yang tergabung dalam daerah kerja Makkah akan berangkat pada 8 dan 9 Juli 2019 mendatang. Di sana, mereka akan bertugas sekitar 62 hari kerja.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement