Kamis 02 May 2019 19:34 WIB

Tak Cuma Layanan, Petugas Haji Pun Dibekali Aspek Tasawuf

Aspek tasawuf membantu memaksimalkan layanan petugas.

Suasana penutupan pembekalan terintegrasi petugas haji 2019 di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Kamis (2/5).
Foto: Darmawan/MCH
Suasana penutupan pembekalan terintegrasi petugas haji 2019 di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Kamis (2/5).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA— Calon petugas haji yang akan bertugas pada musim haji 2019 dibekali ilmu tasawuf agar mampu memandang tugasnya sebagai ibadah tertinggi menuju kemakrifatan.

Sekjen Kementerian Agama ( Kemenag), M Nur Kholis Setiawan, mengatakan perlu menyampaikan pengetahuan dari perspektif tasawuf dan sufistik di samping berbagai materi lain yang disampaikan.

Baca Juga

“Aktivitas ini keliatannya bukan ibadah tapi ini sebenarnya ibadah,"  katanya di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Kamis (2/5). 

Dia mengatakan, jika mempunyai keyakinan mendalam petugas haji bahwa layanan haji sebagai ibadah, secara otomatis akan mampu menghindarkan diri dari perbuatan yang membatalkan ibadah. Sudah mampu menjadikan diri sebagai pengawas internal. Maka saat menjalankan tugas membina, melayani, melindungi, maka tidak akan egois.

 

Pada kesempatan itu, dia menutup acara Pembekalan Petugas Haji Arab Saudi 1440H/2019 yang diikuti 1.108 peserta selama 10 hari mulai 23 April-2 Mei 2019.

Di hadapan para calon petugas haji, dia mengatakan menjadi petugas haji tergolong dalam ibadah ghairu mahdhah atau ibadah yang tidak murni semata hubungan dengan Allah bisa berupa pelayanan sosial.

Dia mengingatkan, jangan ciderai komitmen dan ikrar yang sudah diucapkan untuk ibadah ini yang sifatnya ibadah ghoiru mahadhah. Pihaknya mendapatkan pengalaman bahwa cobaan petugas haji sangat berat, semua tidak terpikirkan, unpredictable.

"Misal ada jamaah yg sakit kita harus terpanggil untuk menolong, ini sering dialami petugas dan kalau tidak dilandasi keikhlasan itu yang membuat kita menggerutu bisa merusak pahala,” kata dia. 

Dia berpesan kepada semua calon petugas haji agar pembekalan yang diberikan yang bersifat teori menjadikan diri memiliki kesiapan mental. Komitmen untuk menjaga dan mengedepankan kepentingan jamaah menjadi garansi. Karena tahun-tahun sebelumnya, petugas justru lalai dengan tugas utamanya malah asyik beribadah.

"Ini tidak dibenarkan dalam konteks komitmen dan ikrar yang sudah diucapkan. Dengan menjalankan ibadah sebagai petugas haji kita memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan anugerah makrifat dari Allah,”  katanya.

Dia meminta agar sesama calon petugas haji saling mengingatkan saat bertugas karena salah satu indikator sukses penyelenggaraan haji adalah keberhasilan kerja para petugas haji. “Dari sekarang yang belum tulus niatnya bersihkan niatnya untuk menjadi pelayan tamu Allah,” katanya.

 

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ
Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan (tetumbuhan) yang indah.

(QS. Al-Hajj ayat 5)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement