IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Semangat kaum Muslimin di Indonesia untuk menunaikan ibadah umrah terus meningkat. Hal itu diakui Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama (Kemenag), Arfi Hatim. Dia mengungkapkan, tiap tahun jumlah jamaah umrah asal Indonesia terus mengalami kenaikan yang signifikan.
"Tahun 1439 Hijriah atau 2018 Masehi, total jamaah umrah Indonesia mencapai 1.050.000 orang. Tahun ini, sampai 25 April, sudah lebih 849.000 jamaah umrah," papar Arfi Hatim,dikutip dari situs resmi Kemenag, Ahad (5/5).
Aspek transportasi menjadi salah satu penunjang penting untuk memberangkatkan calon jamaah umrah ke Tanah Suci. Dalam konteks ini, Arfi mengapresiasi Angkasa Pura sebagai perusahaan BUMN yang bergerak di bidang pelayanan di bandara.
Apalagi, pada Jumat (3/5) lalu, pihaknya ikut meresmikan Pos Pengawasan Terpadu di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten. Ia menilai, pengawasan terpadu di bandara internasional itu sangat strategis karena 60 persen keberangkatan calon jamaah umrah melalui tempat ini.
Pelayanan terpadu di Bandara Soekarno-Hatta disebutnya akan menjadi rintisan. Menurut Arfi, proses pendirian pos terpadu itu sudah dirancang sejak tahun lalu dalam rangka mengefektifkan pengawasan. "Kemenag terus berusaha meminimalisir terjadinya permasalahan dalam penyelenggaraan ibadah umrah dan haji khusus," tegasnya.
Adapun terobosan Kemenag untuk membuka pengawasan terpadu ini didukung oleh pihak Angkasa Pura II.
"Terima kasih jajaran Kemenag karena sesuai tupoksinya akan melakukan monitoring umrah dan haji khusus. Insya Allag beberapa bulan ke depan kita sedang merencanakan basic desain pembangunan semacam umrah dan haji lounge," ujar Deputy Ekskutif GM Airport Services & Fasility Angkasa Pura 2, Eko Prihadi.
Eko menyebut pihaknya akan terus membantu proses pengawasan, baik dari Kemenag maupun instansi lainnya. Sinergi ini semoga bisa berjalan baik dan Angkasa Pura II disebut siap melakukan perbaikan di masa mendatang.