IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memastikan penambahan 10 ribu kuota haji tidak akan mengganggu jadwal keberangkatan jamaah haji. Lukman menyatakan penambahan juga tidak akan mempengaruhi fasilitas haji yang disiapkan Kementerian Agama (Kemenag).
"Tidak, tidak sama sekali. Jadi alhamdulillah penambahan kuota 10 ribu alhamdulillah sudah bisa kita siapkan segala sesuatunya," ujar Lukman saat ditemui wartawan di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (7/5).
Menurut Lukman, jadwal keberangkatan jamaah haji tetap sesuai jadwal semula yang dimulai pada 7 Juli untuk kloter pertama. "Jadi jadwal sebagaimana semula. kloter pertama akan mulai diterbangkan tanggal 7 Juli, lalu kemudian secara berangsur-angsur," ujar Lukman.
Politikus PPP itu juga memastikan penambahan kuota tidak akan mempengaruhi fasilitas yang diterima jamaah haji kuota penambahan berbeda dengan kuota sebelumnya. Lukman menyebut Kemenag telah menyiapkan keseluruhan fasilitas haji, termasuk untuk kuota tambahan.
Menurutnya, fasilitas yang disiapkan meliputi akomodasi mulai hotel di Makkah maupun di Madinah, tenda di Arafah dan Mina, tiket pesawat dan transportasi selama di Tanah Suci. "Juga konsumsi di Tanah Suci. Jadi alhamdulillah penambahan 10 ribu sudah kita siapkan juga segala keperluan terkait dengan mereka. dan tidak menganggu jadwal sama sekali," katanya.
Indonesia mendapat 10 ribu kuota tambahan haji dari Pemerintah Arab Saudi setelah Presiden Joko Widodo bertemu Raja Salman di Riyadh, Ibu Kota Arab Saudi. Sebelumnya, Lukman memperinci peruntukan kuota haji tambahan, yakni 25 persen dari jumlah tersebut akan diprioritaskan untuk golongan lanjut usia atau lansia dan 25 persen lainnya untuk pendamping lansia.
"Sebesar 25 persen adalah kuota yang didapat di setiap provinsi, harus diprioritaskan untuk lansia, lalu 25 persen berikutnya untuk pendamping lansia," ujar Lukman dalam acara Pembekalan Terintegrasi Petugas Haji Arab Saudi Tahun 1440H/2019M di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa (23/4).