Ahad 12 May 2019 12:49 WIB

Kesan Tentara Inggris Muslim saat Diundang Umrah Ramadhan

Undangan umrah saat Ramadhan menjadi momen tersendiri bagi tentara Inggris

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Hasanul Rizqa
Jamaah umrah memadati Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi.
Foto: AP
Jamaah umrah memadati Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi.

IHRAM.CO.ID, RIYADH — Sekelompok tentara Britania Raya yang beragama Islam mendapatkan undangan berumrah dari pemerintah Kerajaan Arab Saudi. Seperti dilansir The Nation, Ahad (12/5), mereka kini telah tiba di Jeddah, Arab Saudi, bersama dengan para tentara dari angkatan bersenjata sejumlah negara. Bukan untuk latihan militer, melainkan melaksanakan ibadah di Masjid al-Haram.

Salah seorang tentara Inggris, Sohail Ifraz, mengaku terkejut dan bersyukur lantaran namanya termasuk daftar undangan. Pria berpangkat kopral ini berkesempatan menunaikan umrah pada bulan suci Ramadhan tahun ini. "Saya merasa sangat tersanjung mendapatkan kesempatan untuk pergi ke Tanah Suci,” kata dia.

Baca Juga

Baginya, perjalanan umrah kala Ramadhan selalu menjadi momen yang istimewa. Dia termasuk kelompok keberangkatan militer Inggris yang dimulai pada 2 Mei lalu. Pada pekan ini, rombongannya akan kembali ke pangkalan militer sesudah berumrah.

“Tak ada undangan yang lebih baik selama Ramadhan daipada ini (umrah --Red),” sebut Ifraz.

Undangan berumrah tidak hanya menjadi kesempatan bagi personel angkatan bersenjata yang beragama Islam. Momen ini juga menjadi kesempatan bagi mereka untuk berbagi kesan tentang Islam kepada rekan-rekan yang non-Muslim. Misalnya, mereka dapat menjelaskan tentang apa itu agama Islam, bagaimana seorang Muslim menjalani Ramadhan, serta praktik-praktik ibadah di Tanah Suci Makkah dan Madinah.

Kopral Ifraz sendiri mengaku diminta menjelaskan berbagai hal tentang Islam kepada para seniornya. “Mereka terus-menerus mengajukan pertanyaan, seperti 'mengapa kamu shalat menghadap satu lokasi itu (Ka'bah)?' Ya, dari hal yang tampaknya sederhana itu,” kata dia.

Keberadaan tentara Islam di angkatan bersenjata Britania Raya terbilang minim. Hanya sekitar 0,4 persen dari pasukan reguler Inggris yang beragama Islam. Demikian berdasarkan data Kementerian Pertahanan Inggris Raya pada April 2017.

Bagaimanapun, militer melakukan pelbagai upaya merekrut personel dari komunitas Muslim setempat. Adanya undangan dari Saudi untuk umrah ini diharapkan menarik minat lebih banyak orang Islam di Inggris untuk bergabung dengan angkatan bersenjata.

Terpisah, Sersan John menjelaskan, kesejahteraan tentara Muslim di angkatan bersenjata Inggris dinilai telah meningkat dalam tahun-tahun terakhir. Misalnya, pihak komando militer telah menerbitkan panduan resmi tentang Ramadhan sejak 2010 lalu. Hal itu untuk membantu rekan-rekan tentara dalam memahami puasa, shalat lima waktu, sajian halal, serta cara-cara memperlakukan prajurit Muslim selama Ramadhan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement