Selasa 28 May 2019 02:50 WIB

Menag: Persiapan Layanan Haji Hanpir 100 Persen

Menag akan berada di Saudi selama satu pekan untuk meninjau persiapan haji.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Dwi Murdaningsih
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin Ahad (26/5) bertolak ke Arab Saudi.
Foto: kemenag
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin Ahad (26/5) bertolak ke Arab Saudi.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA — Menteria Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin mengatakan persiapan ibadah haji 1440H hampir final. Hal itu disampaikan saat menggelar rapat pertama di Jeddah, Saudi.

“Saya bersyukur progres penyediaan layanan jamaah haji di Saudi sudah hampir 100 persen selesai,” kata Menag dilansir di laman Kemenag.go.id, Senin (27/5).

Baca Juga

Dia menginstruksikan persiapan layanan ibadah haji terus dikawal dan dimonitor, sehingga bisa berjalan lancar pelaksanaannya. Dalam rapat tersebut, Menag menyoroti dua hal. Pertama, layanan yang setiap tahun diberikan kepada jemaah, seperti akomodasi, konsumsi, transportasi, dan kesehatan. Kedua, layanan yang baru pertama kali dilaksanakan tahun ini, dan membutuhkan konsentrasi, serta kesungguhan penanganan.

Lukman meminta pengurusan bagasi calon jamaah haji (calhaj) dari bandara ke hotel harus dipersiapkan dengan matang. “Misalnya, apabila bagasi sampai duluan di hotel bagaimana? Atau jika bagasi tiba belakangan di hotel, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menunggu. Hal ini harus disosialisasikan ke jamaah agar mereka tidak kecewa,” ujar dia.

Hal lain yang dibahas dalam rapat yakni, kategorisasi koper berdasarkan warna. Menag minta agar prosedur penanganan disiapkan sejak awal, termasuk apabila ada bagasi calhaj yang dibawa ke hotel berbeda dengan tempat tinggalnya.

Rapat juga membahas masalah penomoran tenda di Armina. Kalau selama ini dilakukan oleh Muassasah, tahun ini penomoran dan penempatan jamaah di tenda Arafah dilakukan pemerintah Indonesia. Dia meminta ada identitas tenda yang jelas, berdasarkan kloter, regu, dan rombongan.

Pemberian layanan fast track atau jalur cepat perlu diantisipasi, terutama terhadap calhaj gelombang kedua yang mendarat di Jeddah. “Mereka perlu dikondisikan untuk berpakaian ihram sejak dari Tanah Air, karena tidak cukup waktu bagi jamaah untuk berganti pakaian ihram di bandara, seiring layanan imigrasi yang semakin cepat,” kata dia.

Lukman meminta kepastian dan kesiapan pemberian makanan siap saji pada 8 Dzulhijah siang dan 9 Dzulhijah malam. Dia meminta ada antisipasi apabila ada keterlambatan distribusi makanan.

Lukman minta Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengantisipasi penumpukan jamaah di terminal Syib Amir Makkah, jelang puncak haji. Menurut dia, perlu ada penambahan petugas di terminal tersebut, karena menjadi konsentrasi jamaah Indonesia. Kondisi itu berbeda dengan jamaah yang ke Masjidil Haram, melalui terminal Jiyad dan Bab Ali.

Tahun ini, Muassasah menjanjikan meminjamkan 100 motor di Mina. Karena itu, Menag minta penanganan distribusi motor jelas, sehingga pemanfaatannya bisa optimal.

Dari Jeddah, Menag akan bertolan ke Makkah. Menag akan meninjau kesiapan layanan akomodasi di sana. Menag juga akan melakukan simulasi layanan bus shalawat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement