IHRAM.CO.ID, SLEMAN -- Kementerian Agama Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta akan mulai memberangkatkan jamaah calon haji 2019 pada awal Juli sebanyak empat kelompok terbang (kloter).
"Kloter pertama akan mulai diberangkatkan pada awal Juli 2019. Untuk Sleman nantinya akan terbagi dalam empat kloter, yaitu kloter 24, 25, 26, dan 27," kata Kepala Kemenag Kabupaten Sleman, Sa'ban Nuroni, Senin (17/6).
Menurut dia, berbagai persiapan untuk keberangkatan jamaah calon haji sudah dilakukan sejak beberapa waktu lalu, seperti pembekalan dan latihan manasik haji. "Kami juga mengingatkan kepada jamaah calon haji terkait cuaca terik di Arab Saudi yang diprediksi berkisar antara 35-40 derajat Celsius. Informasinya, cuaca akan sangat panas sehingga kekhawatiran kami jamaah mengalami dehidrasi," katanya.
Ia mengatakan, dehidrasi dapat menimbulkan masalah. Proses penguapan air dari tubuh memang tidak terlihat dan tidak mengeluarkan keringat.
"Jamaah sering kurang waspada dan mengabaikan pola minum yang baik. Kami mengimbau agar jamaah sering minum untuk menghindari dehidrasi," katanya.
Sa'ban mengatakan, jamaah juga diimbau mengurangi aktivitas saat siang hari di luar keperluan ibadah. "Kalau memang untuk keperluan ibadah tidak masalah. Tapi kalau tidak sedang ibadah jangan sering keluar hotel," katanya.
Ia mengatakan, pada 2018, ada tiga orang jamaah haji asal Sleman yang meninggal dunia. Tahun ini diharapkan semua jamaah haji asal Sleman bisa pergi dan kembali dengan selamat.
Pada 2019, kuota jamaah haji untuk Sleman sebanyak 1.193 jamaah. Namun, Sa'ban masih menunggu tambahan kuota haji setelah pembayaran tahap keempat lunas.
"Insya Allah Sleman dapat tambahan kuota, jumlahnya sepertinya tidak banyak tapi kami masih menunggu pelunasan pembayaran tahap keempat dulu. Prioritasnya masih untuk calon jamaah lanjut usia," katanya.
Ia mengatakan, seperti pada pembayaran tahap ketiga yang lalu ada beberapa calon jamaah lanjut usia. Oleh karenanya, dengan mempertimbangkan faktor usia lanjut, ia memberlakukan pendampingan dengan menyertakan satu jamaah dari keluarga untuk mendampingi.
"Kalau sudah usia lanjut dicari dari keluarga tapi yang sudah mendapatkan kursi," katanya.
Selain itu, penyelenggaraan haji 2019 mulai diterapkan sistem kloter berdasarkan kode pos. Artinya, jamaah dikelompokkan berdasarkan kecamatan dimana mereka tinggal.
"Pengelompokan per kecamatan untuk memudahkan," katanya.