IHRAM.CO.ID, MAKKAH — Kementerian Haji dan Umrah berhenti menerima aplikasi visa ibadah umrah sejak Senin (17/6) lalu.
CEO Komite Nasional untuk Haji dan Umrah, Mohammed bin Badi, mengatakan kementerian akan melanjutkan menerima aplikasi untuk visa umrah pada 15 Zulhijah (16 Agustus 2019)
Seperti dilansir di Saudi Gazette pada Rabu (19/6), Mohammed mengatakan visa umrah hanya dikeluarkan untuk lima hari dan untuk jangka waktu tidak lebih dari sebulan.
Dia menjabarkan rekor penerbitan visa umrah tahun ini mencapai 7.650.736 lembar. Dari jumlah itu, sebanyak 7.393.657 jamaah umrah telah tiba di Kerajaan Arab Saudi.
Berdasarkan data, sebagian besar jamaah atau sebanyak 6.550.520 orang datang melalui jalur udara. Sementara sebanyak 707.955 jamaah, masuk melalui darat dan sebanyak 135.182 jamaah tiba melalui laut.
Mohammed mengatakan jumlah jamaah terbesar berasal dari Pakistan, yakni sebanyak 1.657.777 orang. Kemudian posisi berikutnya ditempati Indonesia dengan 967.125 jamaah, India dengan 650.480 jamaah, Mesir dengan 539.045 jamaah, Aljazair dengan 365.628 jamaah, Yaman dengan 338.618 jamaah, Turki dengan 321.494 jamaah, Malaysia dengan 278.674 jamaah, Irak dengan 277.571 jamaah, dan Yordania dengan 216.165 jamaah.
Mohammed mengatakan, mengembangkan organisasi dan layanan haji dan umrah di Kerajaan, merupakan salah satu prioritas utama pemerintah Saudi.
Berdasarkan rencana reformasi Visi 2030, Saudi ingin menarik lebih dari 30 juta jamaah umrah, serta memberikan layanan sangat baik dan pengalaman luar biasa.
Sebelumnya, Menteri Haji Saudi, Mohammed Salih Bentin, mengatakan kementerian ingin melihat perusahaan-perusahaan umrah di negara itu meningkatkan sektor tersebut ke level yang belum pernah tercapai, seperti dari sisi kualitas, layanan, perumahan, transportasi, dan kunjungan ke situs bersejarah.