Kamis 20 Jun 2019 21:11 WIB

Peran Dewan Pengawas BPKH Menurut Undang-Undang

Undang-Undang 34/2014 mengamanatkan terbentuknya BPKH

Rep: Ali Yusuf/ Red: Hasanul Rizqa
Konferensi Pers Pencapaian BPKH. Ketua Dewan Pengawas BPKH Yuslam Fauzi (kiri), Anggota Dewan Pengawas Akhyar Adnan (kedua kiri), Kepala Badan Pelaksana Anggito Abimanyu (tengah), Anggota Badan Pelaksana Acep R. Jayaprawira (kedua kanan) dan Anggota Badan Pelaksana (Beny Witjaksono (kanan) saat konferensi pencapaian Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) di Jakarta Pusat, Rabu (19/6).
Foto: Fakhri Hermansyah
Konferensi Pers Pencapaian BPKH. Ketua Dewan Pengawas BPKH Yuslam Fauzi (kiri), Anggota Dewan Pengawas Akhyar Adnan (kedua kiri), Kepala Badan Pelaksana Anggito Abimanyu (tengah), Anggota Badan Pelaksana Acep R. Jayaprawira (kedua kanan) dan Anggota Badan Pelaksana (Beny Witjaksono (kanan) saat konferensi pencapaian Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) di Jakarta Pusat, Rabu (19/6).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Aturan pengelolaan keuangan haji diwujudkan melalui Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Haji. Kira-kira tiga tahun setelah beleid itu diundangkan, terbentuklah Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).

Ketua Dewan Pengawas BPKH Yuslam Fauzi mengatakan setelah kepengurusan BPKH dilantik pada tanggal 26 Juli 2017 badan ini belum bisa langsung bekerja sesuai tugas dan fungsinya.

Baca Juga

"Kita pada waktu awal-awal lebih banyak fokus pada penyiapan infrastruktur peraturan SDM dan infrastruktur-infrastruktur untuk kami bisa bekerja dengan baik," tutur Yuslam Fauzi saat media breifing di Jakarta, Rabu (19/6).

Yuslam mengenang, BPKH saat itu baru bisa efektif bekerja pada pertengahan 2018, yakni khususnya setelah menerima pelimpahan dana haji dari Kementerian Agama (Kemenag).

 

"Pada pertengahan 2018 baru bisa efektif mengelola dana haji sesuai dengan perannya sebagai BPKH," katanya.

Yuslam mengatakan seiring dengan efektifnya BPKH bekerja, Dewan Pengawas langsung membentuk organ utama untuk mengawasi kinerja BPKH dalam mengelola dana haji. "Dalam konteks pengawasan itu kami punya komite audit," katanya.

Selain itu, kata Yuslam dewan pengawas juga diamanatkan oleh Undang-undang Nomor 34/2014 Tentang Pengelolaan Keuangan Haji yang berfungsi bukan hanya mengawasi akan, tetapi juga ikut memberikan persetujuan atas investasi dan penempatan dana haji di berbagai instrumen.

"Kami harus ikut terlibat di dalam pengambil keputusan setuju atau tidak setuju," ujar dia.

Terkait hal itu, dewan pengawas membentuk organ lain di luar komite audit yang namanya komite investasi dan penempatan dan komite tentang manajemen risiko.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ
Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan (tetumbuhan) yang indah.

(QS. Al-Hajj ayat 5)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement