Sabtu 22 Jun 2019 15:01 WIB

Benarkah Ongkos Haji Indonesia Paling Murah se-ASEAN?

Biaya haji Indonesia diklaim paling murah se-ASEAN.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Nashih Nashrullah
Petugas layanan nasabah melayani calon jamaah haji yang akan melakukan pelunasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) di Kantor Cabang Mandiri Syariah Area Bekasi, Jawa Barat, Selasa (19/3/2019).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Petugas layanan nasabah melayani calon jamaah haji yang akan melakukan pelunasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) di Kantor Cabang Mandiri Syariah Area Bekasi, Jawa Barat, Selasa (19/3/2019).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA – Biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) Indonesia diklaim paling murah bila dibandingkan dengan BPIH yang dipatok sejumlah negara.    

Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Tengku Ace Hasan Sadzily, menyebut saat ini BPIH Indonesia adalah yang termurah di ASEAN. Hal ini diungkapkan Ace saat melakukan kunjungan kerja ke Asrama Haji Sudiang, Embarkasi Makassar.  

Baca Juga

"Kondisi normal BPIH itu sebesar Rp. 69.950.000,- , tapi faktanya jamaah haji kita hanya membayar sekitar 35 jutaan. Itupun masih dikembalikan ke jamaah lagi dalam bentuk living cost sebesar 1.500 riyal Saudi," ujar Ace dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Sabtu (21/6). 

Dengan perhitungan seperti itu, dia menyebut BPIH Indonesia merupakan yang termurah di ASEAN. Murahnya BPIH calon jamaah haji Indonesia merupakan hasil kerja keras dan perjuangan antara pemerintah dan DPR. "Ini juga wujud komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah Haji kita khususnya umat Islam," ungkap Ace.

Sekretaris Ditjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama, Ramadhan Harisman, pada Januari 2019 lalu mengungkapkan hal senada. Kajian tentang besaran biaya haji ini menurut Ramadhan telah dilakukan Kementerian Agama.  

Dia menyebutkan, dari hasil kajuan terungkap dalam rentang 2015–2018, BPIH Indonesia adalah yang paling rendah dibanding Brunei Darussalam, Malaysia, dan Singapura.

“Ketiganya adalah negara dengan jamaah haji terbesar di ASEAN. Meski jumlah jamaah Indonesia jauh lebih banyak ketimbang tiga negara tersebut,” ujar Ramadhan Harisman, Senin (28/6) lalu.  

Sekilas, BPIH Indonesia lebih tinggi dari Malaysia, namun sebenarnya lebih murah. Sebab, dari biaya yang dibayarkan jamaah, ada 400 dolar AS atau setara 1.500 riyal Saudi yang dikembalikan lagi kepada setiap jamaah sebagai biaya hidup di tanah suci. 

“Saat di asrama haji embarkasi, masing-masing jamaah yang akan berangkat akan menerima kembali dana living cost itu sebesar 1.500 riyal,” lanjutnya.  

Kakanwil Kemenag Sulsel, Anwar Abubakar, menjelaskan daftar tunggu Calon Jamaah Haji di Sulsel saat ini sebanyak 211.589 orang dengan masa tunggu rata-rata 28 tahun. Anwar  menyampaikan kuota haji untuk sulsel untuk tahun ini sebanyak 7.759 orang.

Dia merincikan, tahun ini juga jamaah lansia berusia 75 tahun ke atas yang akan berangkat ke tanah suci berjumlah 258 orang. "Jamaah tertua berusia 102 tahun atas nama Sitti Amase Parawangi dari Kab. Bone, dan yang termuda berusia 17 tahun atas nama Putri Lakoding dari Kab. Luwu Utara," ujarnya.

Kakanwil menyampaikan, Embarkasi Makassar musim haji kali ini akan melayani Jamaah calon haji sebanyak 18.171 dari delapan provinsi di Indonesia Timur yang tergabung dalam 40 kloter dengan mengikutsertakan petugas yang akan melayani jamaah haji terdiri dari TPHI 40 0rang, 40 orang TPIHI dan 120 TKHI.  

Daftar BPIH ASEAN 2015-2018 dalam dolar AS:

Negara              2015             2016              2017                2018

Brunei               8.738            8.788              8.422               8.980   

Singapura         5.176            5.354              4.436               5.323

Malaysia           2.750            2.568              2.254               2.557 

Indonesia         2.312            2.185              2.206               2.232 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement