Rabu 03 Jul 2019 18:55 WIB

Total Obat-obatan untuk Jamaah Haji Tahun Ini 79 Ton

ISPA merupakan penyakit yang banyak diderita jamaah haji.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Kepala Pusat Kesehatan Haji bersama  Sekjen Kemenkes Oscar Primadi menggelar pressconfrence tentang kesehatan haji di Ruangan 109 Gedung Adiyatma.
Foto: republika/Ali Yusuf
Kepala Pusat Kesehatan Haji bersama Sekjen Kemenkes Oscar Primadi menggelar pressconfrence tentang kesehatan haji di Ruangan 109 Gedung Adiyatma.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA--Kementerian Kesehatan memastikan jumlah total obat yang tersedia untuk jamaah haji tahun ini totalnya 79 ton. Jumlah ini termasuk dengan penambahan kuota haji sebanyak 10 ribu orang.

"Obat-obatan totalnya jadi 79 ton," kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Indonesia Eka Jusup Singka kemarin.

Baca Juga

Eka mengatakan, 79 ton itu tidak hanya dalam bentuk tablet ukuran sedang dan kecil. Akan tetapi obat-obatan yang tersedia itu juga dalam bentuk cairan seperti infus.

"Jadi 79 ton itu bukan hanya tablet yang kecil-kecil," katanya.

Eka menyampaikan, ketersedian jenis obat juga telah disesuaikan dengan penyakit yang banyak diderita jamaah. Penyakit yang banyak diderita jamaah di kelompok terbang adalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan batuk.

Dari pola penyakit seperti itulah, Pusat Kesehatan haji harus melakukan rehidrasi dengan mempersiapkan cairan infus yang cukup banyak. Sehingga cairan infus juga jumlahnya harus melebihi jumlah jamaah haji sebanyak Karena kasusnya cukup banyak  221 ribu jamaah.

Eka mencatat ada ribuan jumlah kesakitan jamaah yang dirawat di RS Arab Saudi dan juga yang dirawat di Klinik Kesehatan Haji (KKHI) pada tahun 2018 lalu.

"Selama kurun waktu 76 hari bahkan ada yang lebih itu ada dikisaran 4.000 ribu jamaah haji yang dirawat," ujarnya.

Sedangkan kata Eka, jamaah haji yang rawat jalan itu jumlahnya sampai mencapai 400 ribu lebih. Eka menyampaikan pasti ada pertanyaan kenapa jumlah jamaah yang dirawat jalan itu lebih dari jumlah total jamaah haji sebanyak 221.

"Sebanyak 400 ribu itu adalah jumlah kasus yang ditangani," katanya.

Jadi kata Eka, dapat disimpulkan bahwa selama kurun waktu penyelenggaraan ibadah haji di kelompok terbang (kloter) satu jamaah haji rata-rata dua kali diperiksa kesehatannya kedokter. "Sehingga tercatat angka 400 ribu lebih," katanya.

Eka menuturkan, sakit yang banyak di derita jamah haji di kloter itu penyakit ISPA dan batuk. Untuk mengobati ISPA dan batuk obatnya dalam bentuk cairan sehingga kenapa jumlah obat terkesan banyak hingga mencapai 79 ton.

"Banyak itu obat infus, termasuk obat gizi seperti susu. Dan kita berikan tambahan khusus untuk jamaah haji," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement