Selasa 09 Jul 2019 04:31 WIB

Imbauan Menag untuk para Jamaah Haji

Ibadah haji sangat memerlukan kesiapan fisik.

Rep: Muhyiddin/ Red: Dwi Murdaningsih
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin membuka acara Ijtima Ulama Alquran Tingkat Nasional dengan memukul gong di El Hotel Royale Bandung, Senin (8/7) malam.
Foto: republika/muhyiddin
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin membuka acara Ijtima Ulama Alquran Tingkat Nasional dengan memukul gong di El Hotel Royale Bandung, Senin (8/7) malam.

IHRAM.CO.ID, BANDUNG -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengimbau kepada jamaah haji Indonesia untuk selalu menjaga kesehatan selama melaksanakan ibadah haji 2019. Khususnya bagi jamaah haji yang sudah berangkat pada gelombang pertama.

"Seluruh jamaah haji kita harapkan betul-betul menjaga kesehatannya, pola hidup sehat, mengonsumsi makanan-makanan yang sehat, dan cukup istirahat," ujar Lukman saat ditanya Republika.co.id usai membuka acara Ijtima Ulama Alquran Tingkat Nasional di Bandung, Senin (8/7) malam.

Baca Juga

Sementara itu, untuk jamaah haji yang akan berangkat di gelombang kedua pada 20 Juli mendatang, Lukman meminta agar mempersiapkan fisiknya sejak di tanah air. Menurut dia, jamaah haji yang masih di tanah air bisa berolahraga dengan berjalan kaki, sehingga sudah terbiasa saat melaksanakan ibadah haji.

"Bagi yang akan berangkat di gelombang kedua, waktu yang ada bisa dimanfaatkan untuk melatih dengan banyak berjalan supaya lalu kemudian ketika sudah ada di tanah suci kita sudah terbiasa," ucapnya.

Lukman mengaku sudah beberapa menyampaikan bahwa ibadah haji merupakan ibadah yang sangat memerlukan kesiapan fisik. Karena, hampir seluruh kegiatan ibadah haji itu berbentuk fisik.

"Selalu saya mengatakan ibadah haji adalah ibadah yang sangat memerlukan kesiapan fisik dari kita semua, karena haji mobilitasnya tinggi. Itu pergerakan dari satu titik ke titik yang lain bisa berhari-hari bahkan selama berminggu-minggu," kata Lukman.

Berdasarkan catatan Siskohat Dirjen PHU Kementerian Agama, pada 2016 jumlah jamaah haji Indonesia yang wafat sebanyak 342 orang. Jumlah itu setara dengan 0,20 persen dari total 168 jamaah. Sedangkan pada 2017, jamaah haji yang wafat berjumlah 657 jamaah atau 0,32 persen dari total 203.065 jamaah.

Kemudian pada 2018 lalu, total jamaah haji yang wafat masih terhitung banyak, yaitu 381 jamaah. Wafatnya jamaah haji disebabkan lantaran memiliki penyakit jantung, gangguan pernafasan, kanker, diabetes melitus dan lain-lain. Sejumlah penyakit bawaan tersebut rentan muncul jika dipicu oleh kelelahan, cuaca, panas, debu, dan pola hidup jamaah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement