Selasa 09 Jul 2019 23:10 WIB

149 Koper Calhaj Jabar Bermasalah, Ada Setrika Hingga Rokok

149 koper calhaj Jabar terpaksa dibongkar.

Rep: Febryan A/ Red: Nashih Nashrullah
Petugas Haji Daket Bandara membereskan koper jamaah Klotet 63 Debarkasi Jakarta-Bekasi di Bandara Amir Muhammad bin Abdulaziz, Madinah, Selasa (25/9). Kloter tersebut merupakan kloter terakhir yang dipulangkan ke Tanah Air.
Foto: Republika/Fitriyan Zamzami
Petugas Haji Daket Bandara membereskan koper jamaah Klotet 63 Debarkasi Jakarta-Bekasi di Bandara Amir Muhammad bin Abdulaziz, Madinah, Selasa (25/9). Kloter tersebut merupakan kloter terakhir yang dipulangkan ke Tanah Air.

IHRAM.CO.ID, BEKASI – Sebanyak 149 calon jamaah haji (calhaj) asal Provinsi Jawa Barat terpaksa harus membongkar kopernya masing-masing lantaran membawa sejumlah barang yang dilarang. 

Temuan setelah diperiksa dengan mesin X-Ray. Di antara barang tersebut rice cooker dan juga setrika dalam koper tersebut 

Baca Juga

Kepala Bidang Perbekalan Panitia Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) Provinsi Jawa Barat, Anwar Sanusi, mengatakan koper bermasalah itu ditemukan dari 12 kelompok terbang (kloter) yang sudah diberangkatkan sejauh ini dari Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi menuju Bandara Soekarno Hatta. "Jadi koper yang bermasalah sampai saat ini sebanyak 149 dari 4.894 koper. Sampai kloter 12 ini terakhir," kata Anwar di Asrama Embarkasi Haji Jakarta-Bekasi, Jalan Kemakmuran, Margajaya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Selasa (9/7).

Anwar menuturkan, koper-koper itu bermasalah lantaran membawa sejumlah barang yang tidak diizinkan PPIH. Yang ditemukan di koper calhaj ada setrika 10 buah, kemudian pemanas air 29 buah, rice cooker kecil ada 13 buah. 

Selain itu, sambung dia, juga ditemukan koper jamaah yang membawa rokok melebihi ketentuan. Adapun jumlah rokok yang boleh dibawa jamaah hanya 20 bungkus. "Untuk jumlah rokok saya tidak mencatat," kata dia.

Mendapati koper membawa barang-barang tersebut, PPIH Jawa Barat langsung meminta pemilik koper untuk membuka kunci koper dan mengeluarkan barang-barang itu. Jamaah pun memberikan tanggapan yang beragam. 

"Sebagian besar mereka tidak tahu ada larangan membawa barang-barang tersebut. Sebagian lain membawa barang-barang elektronik itu karena takut di sana susah nyarinya, padahal kita sudah beritahu mereka kalau di sana banyak barang seperti itu," ucapnya.

Anwar mengatakan, barang-barang itu akan disita sementara waktu hingga jamaah kembali dari tanah suci. Jamaah bisa mengambilnya kembali di Asrama Embarkasi Jakarta-Bekasi.

"Kalau tidak diambil juga akan kita serahkan ke Kepala Seksi PHU (pelaksana haji dan umroh) Kabupaten/Kota yang bersangkutan untuk diserahkan ke jamaahnya masing-masing. Kalau tetap tidak diambil, maka akan kita serahkan ke yatim piatu," tutup Anwar.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement