Rabu 10 Jul 2019 17:23 WIB

70 Persen Calhaj Embarkasi Solo Masuk Kategori Risiko Tinggi

Calhaj Embarkasi Solo yang masuk risiko tinggi karena kesehatan.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Nashih Nashrullah
Pemberangkatan Pertama Embarkasi Solo. Jamaah calon haji kloter pertama asal embarkasi Solo memasuki pesawat di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, Jawa Tengah, Ahad (7/7/2019).
Foto: Republika/ Wihdan
Pemberangkatan Pertama Embarkasi Solo. Jamaah calon haji kloter pertama asal embarkasi Solo memasuki pesawat di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, Jawa Tengah, Ahad (7/7/2019).

IHRAM.CO.ID, SOLO— Sekitar 60-70 persen calon jamaah haji (calhaj) Embarkasi Solo dinyatakan memiliki status kesehatan risiko tinggi (risti). Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Solo menginstruksikan kepada jamaah calhaj untuk beristirahat cukup dan menjaga pola hidup bersih dan sehat (PHBS). 

Kepala Tim Kesehatan PPIH Embarkasi Solo, Badar Kirwono, mengatakan tahun lalu jumlah jamaah haji risti mencapai 64 persen, kemudian naik menjadi sekitar 60-70 persen tahun ini. 

Baca Juga

Menurutnya, status risti mayoritas jamaah haji disebabkan usia lanjut. Kebanyakan jamaah menunaikan ibadah haji saat berusia 60-90 tahun. Padahal, pada usia tersebut kondisi kesehatan sudah tidak stabil.  

"Persoalan pertama adalah kondisi badan yang kelelahan saat berangkat dari daerah. Makanya saat periksa kesehatan disini sebagaian besar drop," jelasnya kepada wartawan, Rabu (10/7).  

Saat masuk Asrama Haji Donohudan di Kabupaten Boyolali, seluruh jamaah haji menjalani pemeriksaan kesehatan. Para jamaah calhaj juga mendapatkan asupan makanan yang dipastikan kebersihan dan kesehatannya oleh PPIH. Para jamaah juga dilarang membeli makanan di luar asrama haji yang belum bisa dipastikan kebersihan dan kesehatannya. 

Namun, keberadaan jamaah calhaj di asrama haji kebanyakan kurang dari 24 jam. Hari selanjutnya para jamaah calhaj diterbangkan ke tanah suci melalui Bandara Internasional Adi Soemarmo. Karenanya, Badar mengimbau kepada seluruh jamaah calhaj menjaga PHBS. "Yang paling baik dilakukan adalah istirahat dan makan teratur," ucapnya.  

Selanjutnya, setibanya di Arab Saudi, jamaah diminta untuk patuh kepada pimpinan rombongan dan petugas pendamping. Tantangan utama saat berada di Arab Saudi berupa perbedaan suhu dengan Indonesia. Karenanya, Badar menyarankan jika jamaah mengalami panas tinggi atau demam segera memberitahu petugas kesehatan agar cepat ditangani.  

Sementara itu, Kasubbag Penerangan Humas dan Protokol PPIH Embarkasi Solo, Agus Widakdo, menyatakan saat ini di asrama haji terdapat tiga jamaah calhaj yang sakit. Ketiganya yakni, Rudiyanto Soetopo Warno (65), Sarengat Redjo Pawiro (79), dan Supadmi Pono Miharjo (58). 

Rudiyanto merupakan jamaah kloter 12 asal Kota Solo. Saat ini dia dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah dr Moewardi karena menderita diabetes mellitus, hipertensi, senilitas dan anemia.

Kemudian, Sarengat yang merupakan jamaah kloter 9 asal Kabupaten Klaten juga dirawat di Moewardi karena mengidap hipertensi. "Sedangkan Supadmi Pono Miharjo merupakan jamaah kloter 10 yang berasal dari Klaten. Dia mengalami diabetes mellitus dan hipertensi, saat ini dirawat di Poliklinik Asrama Haji," kata Agus. 

Di sisi lain, sampai saat ini terdapat dua jamaah calhaj dari Embarkasi Solo yang meninggal dunia di Tanah Suci. Keduanya yakni, Sumiyatun Sowikromo Sutardjan (57) jamaah kloter 2 asal Kabupatan Sukoharjo, serta Mudjahid Damanhuri Mangun bin Damanhuri (73) jamaah kloter 4 asal Kabupaten Karanganyar. 

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement