IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Jamaah haji Indonesia selama 8-9 hari berada di Madinah akan memperoleh layanan katering berupa makan sebanyak 18 kali. Hal ini dikatakan Kepala Bidang Katering Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Ahmad Abdullah.
Abdullah menjelaskan bahwa siklus menu makanan untuk jamaah haji Indonesia per minggunya ada 14 kali. Ia menambahkan, rumus yang digunakan sebagai acuan menu makanan jamaah adalah 2-3-4-5.
"Yakni dua kali telur, tiga kali daging, empat kali ayam, dan lima kali ikan. Untuk tahun ini, konsumsi ikan diperbanyak porsinya untuk menghindari rasa bosan mengkonsumsi daging," ujarnya dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Kamis (11/7).
Untuk musim haji tahun ini, PPIH Arab Saudi menggandeng 13 penyedia katering untuk di layanan katering di Madinah, 36 penyedia katering di Makkah dan Mina 13 penyedia katering. Sedangkan selebihnya dikelola oleh muassasah Asia Tenggara.
Setiap perusahaan penyedia katering untuk kali ini diwajibkan memiliki juru masak (chef) dan bahan baku yang berasal dari Indonesia. Ia juga menjelaskan bahwa untuk memastikan kualitas masakan, petugas katering diupayakan untuk melihat, meraba, dan merasakan makanan sebelum didistribusikan ke jamaah. "Motto pelayanan kita adalah tepat distribusi, tepat jumlah, tepat menu dan tepat rasa," ujarnya.
Abdullah menambahkan bahwa pengawasan layanan katering tidak hanya saat distribusi, tapi juga saat produksi, mulai pemilihan bahan baku, lauk pauk, dan buah. Ia juga mengimbau jamaah tidak perlu membawa gula, kopi, teh, dan kecap. Karena saat tiba di Madinah dan Makkah, jamaah akan memperoleh paket kelengkapan konsumsi yang terdiri dari; kecap, sambal, kopi, teh, gula dilengkapi dengan sendok dan gelas.