Ahad 14 Jul 2019 22:25 WIB

Masih Ada Jamaah Haji Indonesia tak Pakai Sandal

Tim petugas haji siap sedia membantu jamaah, termasuk yang kedapatan tak pakai sandal

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Hasanul Rizqa
(Ilustrasi) Jamaah haji di tengah cuaca terik
Foto: Republika/mgrol100
(Ilustrasi) Jamaah haji di tengah cuaca terik

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 119 kloter asal 13 embarkasi di Indonesia hingga Ahad (14/7) pukul 10.00 waktu Arab Saudi (WAS) diketahui sudah memasuki Madinah.

Petugas kesehatan haji Indonesia beberapa kali menemukan jamaah asal Tanah Air yang tidak mengenakan alas kaki ketika sedang beraktivitas di luar pondokan, semisal ke Masjid Nabawi.

Baca Juga

Beberapa dari mereka yang tidak mengenakan sandal berjalan kaki usai shalat dan ingin kembali ke hotelnya. Ada beragam alasan dikemukakan mereka. Mulai dari terburu-buru berangkat, alas kaki yang terbawa teman, hingga lupa tempat menaruhnya.

Padahal, benda tersebut berguna untuk menjaga kaki dari panasnya jalan atau lantai pelataran Masjid Nabawi. Tanpa disadari, kelalaian jemaah haji dapat berakibat cukup parah, semisal telapak kaki yang melepuh atau luka-luka.

“Dari laporan di lapangan, tim promotif preventif (TPP) dan tim gerak cepat (TGC) sering ketemu jemaah yang tidak memakai sandal. Ini berisiko buat jamaah,” kata Koordinator TPP 2019 Linda Sunarsih, seperti dikutip keterangan tertulis yang diterima Ihram.co.id, Ahad (14/7).

Jika kondisinya memerlukan perawatan serius, jamaah tidak dapat berjalan dengan normal selama beberapa hari. Akibatnya, lanjut Linda, jamaah yang demikian pun akan mengalami kesulitan dalam beribadah haji.

Karena itu, TPP dalam menjalankan tugasnya selalu dibekali dengan perlengkapan alat pelindung diri (APD) seperti masker, semprotan dan sandal. Demikian pula dengan TGC.

APD ini akan diberikan secara selektif kepada jemaah yang kedapatan tidak menggunakan alas kaki atau perlengkapan pengaman lainnya secara lengkap.

Tatkala dijumpai jemaah yang tidak memakai masker, maka akan diingatkan untuk mengenakan atau diberikan masker. Apabila berpapasan dengan jamaah yang kehilangan sandalnya, maka TPP atau TGC segera memberikannya.

"Gratis tanpa dipungut biaya. Semua disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk jamaah haji Indonesia yang membutuhkan," ujar Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Eka Jusup Singka, dalam keterangan yang sama.

Ia menjelaskan, sandal dibeli dari dana Kemenkes sebagai  komitmen Kemenkes dalam memberikan perlindungan kesehatan bagi jemaah haji. Melihat kasus kehilangan sandal ini masih kerap terjadi, ia memberikan beberapa imbauan:

  • Pakai selalu alas kaki (sepatu/sandal), terutama saat keluar pondokan.
  • Bawa tas kecil/kantong kresek untuk menyimpan alas kaki.
  • Letakkan alas kaki di tempat penitipan dan ingat nomor raknya. Bawa dan letakkan di dekat posisi kita sholat.
  • Bawa sendiri alas kaki dan jangan titipkan pada teman atau keluarga.
  • Gunakan sandal jenis selop ketimbang sandal jepit agar tidak terjadi iritasi pada kaki.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement