Sabtu 20 Jul 2019 23:54 WIB

Jamaah Diminta tak Langsung Pulang dari Masjid Al Haram

Jamaah haji dari berbagai negara sudah mulai memadati Masjid Al Haram.

Jamaah haji sedang berdoa menghadap kiblat di lantai tiga Masjid Al Haram. Masjid di kota kelahiran nabi ini mulai dipadati oleh banyak jamaah haji dari berbagai negara di dunia sehingga terkadang membuat jamaah harus shalat di lantai tiga.
Foto: Muhammad Hafil / Republika
Jamaah haji sedang berdoa menghadap kiblat di lantai tiga Masjid Al Haram. Masjid di kota kelahiran nabi ini mulai dipadati oleh banyak jamaah haji dari berbagai negara di dunia sehingga terkadang membuat jamaah harus shalat di lantai tiga.

IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Kepala PPIH Arab Saudi Daker Makkah, Subhan Cholid, mengimbau jamaah haji Indonesia untuk tidak langsung pulang ke hotel setelah pelaksanaan shalat wajib di Masjid Al Haram. Ini untuk menghindari penumpukan di terminal bus Shalawat.

"Kami imbau, jamaah tidak bergegas pulang secara bersamaan usai salat berjamaah. Manfaatkan waktu untuk beribadah di Masjid Al Haram kurang lebih hingga setengah jam usai salat sehingga jemaah tidak menumpuk di terminal," kata Subhan, Sabtu (20/7).  

Baca Juga

Subhan mengatakan, jumlah jamaah haji dari berbagai negara termasuk Indonesia sudah berdatangan ke Kota Makkah. Untuk Indonesia, hingga Sabtu (20/7) sore, sudah lebih dari 31 ribu jamaah yang berada di Makkah. 

"Antrian bus Shalawat di terminal pun kerap terjadi, utamanya setelah selesai jamaah Isya dan Subuh," kata Subhan.

Terkait bus Shalawat, Subhan mengatakan pihaknya sudah mengoperasikan 111 unit bus untuk melayani jamaah haji Indonesia yang ingin beribadah ke Masjid Al Haram. Jumlah ini akan terus ditambah secara bertahap sesuai proporsi jumlah jamaah yang sudah ada di Makkah. 

"Total kami akan siapkan 419 armada dan 31 bus cadangan pada fase puncak kepadatan jemaah haji Indonesia di Makkah," lanjutnya. 

Dijelaskan Subhan, bus shalawat melayani seluruh rute jemaah haji Indonesia selama 24 jam, sehingga jemaah tidak perlu khawatir tidak mendapat layanan. Ada 9 rute bus dengan 56 halte terdekat hotel jemaah, serta tiga terminal di sekitar Masjidil Haram,  yaitu: Terminal Bus Jiad, Syib Amir, dan Bab Ali, semuanya beroperasi 24 jam. 

Disinggung soal kekurangan armada, Subhan menjelaskan penggunaan bus Shalawat sudah dihitung secara proporsional dan memperhatikan kepadatan lalu lintas di Makkah. Penambahan armada secara tidak terukur, justru berpotensi menambah kemacetan di Makkah. 

"Sebab, ke depan akan semakin banyak jamaah haji dari berbagai negara yang tiba di Makkah," kata Subhan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement