Sabtu 20 Jul 2019 19:00 WIB

Banyak Tulisan di Gelang Jamaah Haji, Apa Saja Fungsinya?

Ada tujuh informasi tertulis pada gelang identitas setiap jamaah.

Rep: Syahruddi El Fikri/ Red: Nashih Nashrullah
Seorang jamaah mengunakan gelang haji, di pelataran Masjid Nabawi, Kamis (18/7). Setiap jamaah haji Indonesia wajib menggunakan gelang identitas ini selama berada di Tanah Suci pada musim haji yang di dalamnya terdapat beragam informasi dan data diri jamaah.
Foto: Republika/Syahruddin El-Fikri
Seorang jamaah mengunakan gelang haji, di pelataran Masjid Nabawi, Kamis (18/7). Setiap jamaah haji Indonesia wajib menggunakan gelang identitas ini selama berada di Tanah Suci pada musim haji yang di dalamnya terdapat beragam informasi dan data diri jamaah.

IHRAM.CO.ID, MADINAH—Setiap jamaah haji Indonesia diberikan sejumlah tanda pengenal agar mereka mudah dikenali. Dan tanda-tanda pengenal itu antara lain gelang identitas jamaah, tas tempat barang dengan tulisan jamaah haji Indonesia, seragam batik, serta ID-Card.

Terkait gelang identitas jamaah, mungkin kesannya norak, karena berbahan stainless steel. Dan tampak mencolok, karena keberadaannya tampak di lengan jamaah. Dan setiap jamaah haji Indonesia wajib mengenakan gelang tersebut. Dan jamaah semestinya memahami makna dan maksud yang tertera pada gelang identitas pendanda jamaah haji tersebut.

Baca Juga

“Ke manapun jamaah pergi, maka gelang tersebut harus dibawa atau dipakai,” kata Kadaker Madinah, Akhmad Jauhari. Sebab, banyak informasi terdapat pada gelang sepanjang 20 centimeter (cm) dan tebal 1,2 milimeter (mm) itu.

Sedikitnya, ada tujuh informasi yang tertulis di gelang tersebut. Tujuannya agar mudah dikenali bila terpisah dari rombongannya. Dan itulah yang dilakukan petugas haji, ketika ada jamaah tersesat, mereka bisa menemukan pemondokan jamaah tersebut berdasarkan informasi dari gelang tersebut.

Pertama, pada gelang tersebut tertulis nama si pemakai. Misalnya, Fulanan binti fulan bin fulan. Intinya ada tiga suku kata tertulis pada gelang tersebut.

Kedua, nomor kloter dan asal embarkasi. Misalnya yang bersangkutan berada di kloter 10 dari Embarkasi Jakarta-Pondok Gede. Maka pada gelang tersebut akan tertulis Kloter 10 Embarkasi JKG.

Sementara itu untuk petugas haji yang tergabung pada Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), maka pada gelang tersebut dapat tulisan ‘NK.’ Artinya adalah non-kloter. Hal ini dikarenakan petugas PPIH berangkat paling awal dan pulang paling akhir, dan tidak tergabung pada kelompok terbang tertentu.

Ketiga, nomor paspor jamaah. Dengan mudah dapat dilakukan pengecekan bila terjadi hal-hal tertentu pada jamaah.

Keempat, ada tulisan berbahasa Arab dengan latar belakang berwarna biru, yakni Al-Hajj al-Indunisi (Haji Indonesia).

Kelima, pada bagian setelah tulisan Arab tersebut terdapat bendera Indonesia, merah dan putih. Ini menunjukkan bahwa jamaah bersangkutan berasal dari Indonesia.

Keenam, ada tulisan JKT-1440H, yang maknanya adalah Jakarta tahun 1440H. jika dari embarkasi lain, akan tertulis SOC-1440 (Embarkasi Solo).

Ketujuh, nomor maktab. Ini untuk menunjukkan nomor tenda saat jamaah berada di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) serta di Makkah.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement