Ahad 21 Jul 2019 18:18 WIB

Begini Tim Gerak Cepat Bekerja di Makkah

Jamaah haji Indonesia gelombang kedua sudah tiba di Jeddah.

Rep: Rr Leany Sulistyawati/ Red: Agung Sasongko
Petugas Tim Gerak Cepat (TGC) PPIH Arab Saudi sedang memberikan pertolongan kepada jamaah haji yang sakit di tenda Arafah dalam gladi posko di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Selasa (30/4).
Foto: Muhammad Hafil/Republika.co.id
Petugas Tim Gerak Cepat (TGC) PPIH Arab Saudi sedang memberikan pertolongan kepada jamaah haji yang sakit di tenda Arafah dalam gladi posko di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Selasa (30/4).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Jamaah haji Indonesia gelombang kedua ,Sabtu (20/7) mulai tiba di Arab Saudi melalui Bandara King Abdul Aziz Jeddah untuk kemudian lanjut ke Kota Makkah. Kedatangan mereka menandai konsentrasi jamaah haji sudah berpusat di Makkah. 

Koordinator Tim Gerak Cepat (TGC) 2019 Erwinsyah mengatakan, meskipun jamaah haji Indonesia sudah disediakan fasilitas transportasi bus shalawat yang memadai, akan tetapi masih ada beberapa jemaah haji yang memaksakan diri untuk berjalan kaki ketika menuju dan kembali dari Masjidil Haram Makkah. Lamanya waktu tunggu bus dan padatnya jamaah menjadi alasannya terutama saat Jumat. Situasi ini berisiko tinggi menjadi masalah kesehatan bagi jamaah haji.

“Pengalaman sejak 2017 banyak jamaah memaksakan diri jalan kaki di terowongan. Ada yang terjatuh, kelelahan dan dehidrasi,” katanya seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Ahad (21/7).

Melihat pengalaman tersebut, menurut dokter yang biasa disapa Erik ini, TGC memutuskan untuk menempatkan personelnya untuk berjaga di ujung terowongan yang mengarah ke masjidil haram. Ada dua terowongan yang menjadi lokasi utama, yakni Terowongan Faisoliyah dan Terowongan Mahbas Jin.

“Ini kegiatan inovasi kami berjaga di terowongan yang menuju haram,” ujarnya.

Waktu berjaga di mulut terowongan ini setiap hari Jumat, mulai sebelum dan sesudah waktu pelaksanaan salat Jumat. Dalam sekali jaga, dikerahkan duq orang TGC. Mereka juga bekerja sama dengan TKHI.

Sesuai tugasnya, bila terjadi kasus pada jemaah, maka TGC akan segera memberikan pertolongan medis segera. Sebab itu saat bertugas tiap personel selalu dilengkapi dengan emergency kit untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diharapkan pada jamaah.

“Kemarin hari Jumat kan sudah standby. Kami memantau saat jemaah berangkat. Kalau jemaah sudah habis (pergi-pulang) kami kembali,” ujar anggota TGC yang berprofesi sebagai perawat Kiki Pujiarto. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement