Ahad 21 Jul 2019 22:58 WIB

Universitas Umm Al Qura Gelar Pelatihan Bahasa Arab

Universitas Umm Al Qura mengadakan pelatihan bagi guru-guru dari Indonesia

Rep: Muhammad Hafil/ Red: Hasanul Rizqa
Para peserta program pelatihan peningkatan bahasa Arab di Universitas Umm Al Qura berfoto dengan dekan Fakultas Bahasa Arab Universitas Umm Al Qura, Syekh Dr Hasan bin Abdul Hamid Bukhari, Ahad (21/7).
Foto: Muhammad Hafil / Republika
Para peserta program pelatihan peningkatan bahasa Arab di Universitas Umm Al Qura berfoto dengan dekan Fakultas Bahasa Arab Universitas Umm Al Qura, Syekh Dr Hasan bin Abdul Hamid Bukhari, Ahad (21/7).

IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Universitas Umm Al Qura di Makkah, Arab Saudi, menggelar pelatihan bagi para guru bahasa Arab asal Indonesia. Tujuan kegiatan ini adalah untuk semakin meningkatkan kemampuan berbahasa Arab bagi para guru tersebut.

Menurut Dekan Fakultas Bahasa Arab Umm Al Qura, Syekh DR Hasan bin Abdul Hamid Bukhari, pelatihan ini digelar selama 40 hari selama musim panas. Program tahun ini merupakan tahun ke-11 program tersebut.

Baca Juga

"Setiap angkatan ada 20 orang dan tempatnya dipusatkan di Makkah yang merupakan pusat kegiatan Islam seluruh dunia," kata Syekh Hasan usai penutupan program tersebut di Kampus Universitas Umm Al Qura di Makkah, Ahad (21/7).

Menurut Syekh Hasan, program ini merupakan bentuk kecintaan Umm Al Qura terhadap umat Islam di Indonesia. Khususnya, bagi peningkatan bahasa Arab bagi pengajar di Indonesia.

Sementara, salah seorang peserta pelatihan, Ustaz Hasan Darojat mengatakan, untuk tahun ini program  ditawarkan oleh pihak kampus kepada para pengajar di Indonesia dan Senegal. Sementara untuk Indonesia, yang tahun ini dipilih adalah guru-guru pengajar bahasa Arab dari Pondok Pesantren Darunnajah, Jakarta.

 

Adapun pelatihan yang diberikan ada dua. Yaitu, terkait akademik dan budaya.

Untuk akademik, materinya adalah peningkatan kemampuan bahasa Arab. Yaitu, berbicara, mendengar, menulis, dan membaca.

Sedangkan yang kedua, yaitu pengenalan budaya Arab Saudi. Karena itu, peserta pelatihan diajak untuk mengunjungi sejumlah situs penting.

Di antaranya, Masjid Al Haram di Makkah, Masjid Nabawi di Madinah, pusat pengelolaan wakaf. Selain itu, tempat-tempat penting terkait dengan ibadah haji.

"Dan penjelasannya sangat detil dari dosen-dosen Umm Al Qura," kata Ustaz Hasan.

Ustaz Hasan menjelaskan, untuk bisa mengikuti program ini, harus mengikuti syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh pihak kampus. Misalnya, minimal pendidikan yang telah ditempuh adalah S-2, seorang guru bahasa Arab, dan utusan lembaga kampus atau pesantren.

Adapun seorang peserta asal Senegal, Babacar Sheck, mengatakan, kegiatan ini sangat menarik. Secara umum, baik peserta maupun pengajar semuanya sangat senang dengan adanya pelatihan demikian. "Senang sekali mereka bisa bersahabat dengan teman-teman dari Indonesia," kata dia.

Babacar mengatakan, para peserta yang telah menyelesaikan pelatihan ini, akan menerapkan ilmu yang didapatkan di Senegal. "Karena itu, kita harapkan tahun depan peserta dari Senegal bisa ditambah agar ilmunya semakin meluas," kata Babacar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement