IHRAM.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Setelah Bandar Udara Radin Inten II Branti berstatus internasional, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menargetkan perubahan status dari bandara tersebut, yakni dari awalnya embarkasi haji antara menjadi embarkasi haji penuh pada 2020.
Bandar Udara Radin Inten II sudah lebih lebih dari 10 tahun berstatus bandara embarkasi haji antara. Calon jamaah haji asal Lampung yang hendak ke Tanah Suci mesti transit terlebih dahulu di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Cengkareng, Tangerang, Banten. Dampak dari transit ini, mereka mesti mengeluarkan biaya tambahan alias ongkos transit daerah (OTD).
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi bertekad, mulai tahun 2020 calon jamaah haji asal Lampung dapat berangkat ke Arab Saudi langsung dari Bandara Radin Inten II.
“Saya ingin akhir tahun ini menjadi kado terindah bagi masyarakat Lampung. Salah satunya dengan mewujudkan pelaksanaan umrah langsung dari Lampung ke Jeddah,” kata Arinal saat audiensi dengan para pemangku kepentingan perhubungan udara di Pemprov Lampung, Selasa (23/7).
Gubernur yang baru dilantik 12 Juni 2019 tersebut berpendapat, upaya mewujudkan embarkasi haji antara tersebut untuk memangkas jalan. Dengan begitu, akan ada lebih banyak efisien waktu, biaya, serta menjadi langkah awal menuju embarkasi haji penuh.
“Kalau pelaksanaan umrah ini terwujud, maka penerbangan internasional akan semakin cepat. Hal ini sebagai langkah awal Bandara Internasional Radin Intan II menjadi embarkasi haji penuh,” jelasnya.
Untuk diketahui, mulai akhir tahun 2019 Bandara Radin Intan II diproyeksikan sudah bisa memberangkatkan calon jamaah umrah langsung ke Jeddah, Arab Saudi. Karena itu, pihak Pemprov berharap mulai tahun berikutnya, 2020, calon jamaah haji pun dapat langsung diterbangkan ke Tanah Suci via bandara yang sama.
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dan Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim saat di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (12/6/2019).
Arinal menuturkan, Bandara Internasional Radin Inten II harus diwujudkan di dalam pengoperasian yang sesuai standar (standard operating procedures/SOP). Selain itu, kesiapan bandara ini untuk jadi embarkasi haji penuh mesti terus diupayakan. Sinergi Pemprov Lampung diperlukan baik dengan pihak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) maupun PT Angkasa Pura II serta pihak lainnya. Hal ini agar terjadi percepatan peningkatan status Bandara Internasional Radin Inten II.
"Saya juga akan bertemu dengan PT Angkasa Pura II terkait kesanggupan akan percepatan Bandara Internasional Radin Inten II," jelasnya.
Kereta Api Bandara
Gubernur Arinal mengungkapkan bahwa pada tahun 2020 Bandara Radin Intan II akan terkoneksi dengan Kereta Api Bandara. Menhub Budi Karya Sumadi, lanjutnya, sudah memberikan dukungan untuk merealisasikan jalur rel KA bandara.
Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara Radin Inten II Asep Kosasih Samapta mengatakan, saat ini sudah dilakukan persiapan prasarana dan sarana terkait persyaratan menjadi bandara embarkasi haji penuh. Menurut dia, berbagai persiapan dari sisi kebandaraudaraan terus dilakukan untuk percepatan Bandara Internasional Radin Inten II dan embarkasi haji penuh.
“Salah satunya dari sisi rekontruksi, perbaikan landas pacu, perbaikan turning, dan sekarang sedang proses pembangunan untuk parkir pesawat airbus A330 yang ditargetkan selesai pada September 2019,” jelas Asep.
Sebagai langkah awal sebelum menuju status bandara embarkasi haji penuh, Asep menyatakan, pihaknya sudah siap menyelenggarakan embarkasi umrah berangkat dari Lampung menuju Jeddah, Arab Saudi.