IHRAM.CO.ID, MAKKAH – Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daerah Kerja Bandara mengirimkan surat protes kepada Kementerian Haji Arab Saudi. Ini terkait dengan banyak petugas operator selular di Bandara Jeddah yang dinilai mengganggu pelayanan untuk jamaah haji Indonesia di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah.
"Kami sudah lakukan komunikasi dengan PPIH Arab Saudi dan sudah membuat surat protes kepada Kementerian Haji terkait kondisi ini," kata Kepala PPIH Daker Bandara, Arsyad Hidayat, Rabu (24/7).
Menurut Arsyad, yang dilakukan para petugas operator itu sangat bertentanganan dengan keinginan pemerintah Arab Saudi. Di mana, pemerintah Arab Saudi sangat ingin mempercepat pergerakan jamaah dari bandara ke Makkah. "Dalam banyak hal mereka malah memperlambat proses keluarnya," kata Arsyad.
Menurut Arsyad, ini adalah fenomena baru. Di mana, banyak penjaja kartu perdana seluler yang berkeliaran di bandara Jeddah "Saya lihat ada tiga provider. Ternyata mereka memiliki banyak penjaja," kata Arsyad.
Adapun operasional mereka, yaitu sejak jamaah keluar dari bea dan cukai bandara, para penjaja itu langsung menarik jamaah dan meminta paspor dan teken jari agar kartu yang mereka tawarkan bisa digunakan. "Kami menilai kondisi ini sangat mengganggu," kata Aryad.
Aryad menceritakan, berkali-kali dia menemui para penjaja itu dan memprotes tindakan mereka. Bahkan, dia harus bersitegang dengan para penjaja itu. "Petugas diharapkan mengingatkan jamaah haji agar tidak menghiraukan para penjaja tersebut. Walaupun kartu selular itu diberikan gratis tapi sangat mengganggu," kata Arsyad. "Selain mengganggu, kami juga mengkhawatirkan paspor jamaah bisa hilang," kata Arsyad.