IHRAM.CO.ID, MADINAH—Wilayah Kerja atau Daerah Kerja (Daker) Madinah, menerima sekitar 7-10 aduan setiap hari. “Rata-rata tujuh aduan, tapi terkadang bisa sampai 10 aduan orang yang datang ke Daker dan ditangani linjam,” kata Kepala Seksi (Kasi) Perlindungan Jamaah (Linjam) Daerah Kerja (Daker) Madinah, Anang Wisnu kepada wartawan Media Center Haji (MCH), di Madinah, Kamis (25/7).
Namun secara keseluruhan, kata dia, jumlahnya sudah lebih dari 130 aduan masuk dan diterima Seksi Linjam di Daker Madinah. “Secara umum pasti lebih banyak lagi, karena teman-teman di masing-masing sektor juga ada. Tapi Seksi Linjam di Daker menerima sekitar 130 aduan,” tegasnya.
Jumlah itu, tambah Anang, berdasarkan catatan yang dibuat petugas di Seksi Linjam Daker Madinah. “Sebenarnya ada juga yang lainnya, hanya terkadang tidak sempat dicatat, karena sudah keburu mau diantar ke hotel atau ke sektor,” terangnya.
Anang menyebutkan, aduan itu paling banyak terkait dengan tersasarnya jamaah menuju pulang. “Maunya ingin kembali ke hotel, namun salah arah dan akhirnya terpisah dengan rombongannya,” kata dia.
Padahal, kata dia, jarak antara Kantor Daker Madinah dengan Masjid Nabawi sekitar 500 meter. “Lumayan (jauh) jaraknya (Kantor Daker Madinah) dengan Masjid Nabawi bila dibandingkan dengan hotel-hotel jamaah yang rata-rata berjarak sekitar 20-300 meter dari Nabawi,” ujarnya.
Sebagian di antara jamaah yang tersasar dan tiba di Kantor Daker Madinah tersebut, lanjut Anang, ada yang pergi sendiri, namun banyak pula yang diantar oleh orang Arab atau pihak muassasah Arab Saudi. “Kebanyakan langsung dari muassasah,” jelasnya.
Dan beberapa dari jamaah yang tersasar itu, kata dia, dikarenakan oleh faktor kelelahan dan ketidakpahaman hotel tempat jamaah menginap. “Mungkin karena capek atau bingung juga,” ungkapnya.