IHRAM.CO.ID, JAKARTA— Persoalan kelebihan bagasi dan pengiriman kargo bagi jamaah haji atau umrah kini tak lagi jadi masalah. PT TIPS Inovasi Indonesia memperkenalkan aplikasi TIPS 2.0 Haji & Umroh. Aplikasi ini memudahkan jamaah untuk mengirimkan barang bawaan mereka melalui aplikasi yang bisa diunduh di playstore ataupun googleplay
CEO dan Co-Founder PT TIPS Inovasi Indonesia, Ryan A Ronas menjelaskan, pengiriman karbo ini menggabungkan antara metode digital dan konvensional. Caranya, jamaah cukup mengunduh aplikasi TIPS kemudian pihak muthawif akan menjemput paket barang kiriman di hotel tempat tinggal jamaah. Paket diterima kemudian ditimbang dan dikonfirmasikan ke mitra perusahaan angkutan di Arab Saudi. “Setelah melakukan pembayaran barang kiriman akan diterima sesuai dengan alamat yang tertera di aplikasi,” kata dia.
Dia menjelaskan, sistem digital pengiriman kargo ini diperkuat dengan sistem kontrol terhadap barang yang dikirim. Jamaah bisa memantau langsung keberadaan barang yang dia kirimkan ke Tanah Air. “Dengan demikian ada kepastian dan jaminan harga, serta waktu pengiriman barang jamaah haji atau umrah,” tutur dia.
Menurut Ryan, aplikasi yang telah diluncurkan sejak Oktober 2018 ini, ke depan akan membidik pengiriman koper jamaah haji sejak keberangkatan dari Jakarta hingga menunju Arab Saudi, bahkan hingga kembali ke Tanah Air. Jamaah pun tidak lagi dipusingkan dengan membawa koper dan bisa fokus melakukan ibadah.
General Manajer Logistik dan Distribusi PT Angkasa Pura Kargo, Ade Yolando Sudirman, mengatakan kehadiran platform pengiriman kargo digital ini dinilai sangat memberikan kemudahan bagi jamaah. Dia menyebutkan, di antara perilaku sebagian besar orang Melayu, tak terkecuali masyarakat Indonesia yang tengah berangkat ke tanah suci, bisa dipastikan koper bawaannya overload.
Konsekuensinya barang yang telah mereka beli dengan harga mahal, terpaksa harus dibuang percuma karena kelebihan muatan. “Kita menyebutnya kalau sudah jalan-jalan ke Makkah atau Madinah kopernya ‘bunting’ dan unjung-ujungnya barang tidak terbawa,” kata dia.
Dia mengatakan, pembayaran layanan pengiriman kargo ini menggunakan rupiah dengan menggandeng BNI Syariah. Harapannya tentu adalah menguatnya mata uang rupiah karena perputaran yang cukup kuat baik di dalam atau di luar negeri. Dia menyebut respons positif jamaah menggunakan aplikasi ini dalam pengiriman kargo mereka. “Target awal ketika diperkenalkan tahun lalu ada 500 kuota, tetapi terus bertambah hingga 1.000 kuota,” kata dia.