IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Para penjaja kartu seluler lokal yang beroperasi di Bandar Udara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi, akhirnya ditertibkan. Penertiban ini antara lain merupakan tindak lanjut dari surat protes yang disampaikan oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.
"Sekadar info. Pagi ini, 'Baret Merah' (petugas keamanan di bandara Jeddah --Red) di bandara sudah beraksi menertibkan para marketers di STC, Mobily, dan Zain," ungkap Ketua PPIH Arab Saudi Endang Jumali melalui pesan singkatnya dari Jeddah, Kamis (25/7).
Ketua PPIH Arab Saudi, Endang Jumali.
Menurut Endang, penertiban ini sehubungan dengan tindak lanjut dari pemerintah Arab Saudi terkait surat protes PPIH ke Kementerian Haji Arab Saudi sebelumnya. Nota protes itu disampaikan terkait aksi para penjaja tersebut yang memperlambat pergerakan jamaah haji Indonesia untuk bisa keluar dari Bandara menuju Makkah.
Karena itu, Endang mengapresiasi langkah yang dilakukan Kementerian Haji Arab Saudi. Menurutnya, sudah tepat instruksi pihak Arab Saudi kepada aparat keamanan Bandara. Hal ini merupakan langkah konkret yang dilakukan otoritas setempat di lapangan. Tujuannya adalah untuk memberikan kenyamanan dan kelancaran proses perjalanan jamaah haji terutama selama di bandara.
"Kita apresiasi atas koordinasi dan komunikasi positif instansi terkait khususnya Kementerian Haji Arab Saudi," kata Endang.
Sebelumnya, Endang mengatakan, Kementerian Haji Arab Saudi biasanya tak merespons surat protes dengan balasan surat. Namun, otoritas Saudi itu biasanya langsung bertindak di lapangan untuk menindaklanjuti protes yang ada.
Pada Rabu (24/7) lalu, PPIH Arab Saudi Daerah Kerja (Daker) Bandara mengirimkan surat protes kepada Kementerian Haji Arab Saudi.
Ini terkait dengan banyak petugas operator selular di Bandara Jeddah yang dinilai mengganggu pelayanan untuk jamaah haji Indonesia di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah.
"Kami sudah lakukan komunikasi dengan PPIH Arab Saudi dan sudah membuat surat protes kepada Kementerian Haji terkait kondisi ini," kata Kepala PPIH Daker Bandara, Arsyad Hidayat, Rabu (24/7).
Menurut Arsyad, yang dilakukan para petugas operator itu sangat bertentanganan dengan keinginan pemerintah Arab Saudi. Di mana, pemerintah Arab Saudi sangat ingin mempercepat pergerakan jamaah dari bandara ke Makkah. "Dalam banyak hal mereka malah memperlambat proses keluarnya," kata Arsyad.
Fenomena Baru
Menurut Arsyad, ada banyaknya penjaja kartu seluler berkeliaran di bandara Arab Saudi adalah fenomena baru. "Saya lihat ada tiga provider. Ternyata mereka memiliki banyak penjaja," ucap Arsyad.
Adapun operasional mereka tampak menyasar jamaah haji yang sedang keluar dari bea dan cukai bandara. Para penjaja itu langsung menarik jamaah dan meminta paspor dan teken jari agar kartu yang mereka tawarkan bisa digunakan.
"Kami menilai kondisi ini sangat mengganggu," kata Arsyad.
Aryad menceritakan, berkali-kali dia menemui para penjaja itu dan memprotes tindakan mereka. Bahkan, dia sempat terpaksa bersitegang dengan para penjaja itu.
"Petugas diharapkan mengingatkan jamaah haji agar tidak menghiraukan para penjaja tersebut. Walaupun kartu selular itu diberikan gratis tapi sangat mengganggu," kata Arsyad. "Selain mengganggu, kami juga mengkhawatirkan paspor jamaah bisa hilang," kata Arsyad.