Kamis 25 Jul 2019 20:00 WIB

Empat Kloter Diberi Perhatian Khusus

Emoat kloter pemberangkatan gelombang kedua alami perubahan

Kepala PPIH Daker Makkah, Subhan Cholid.
Foto: Republika/Muhammad Hafil
Kepala PPIH Daker Makkah, Subhan Cholid.

IHRAM.CO.ID, Oleh: Muhammad Hafil dari Makkah, Arab Saudi

MAKKAH -- PPIH Arab Saudi Daker Makkah akan memberi perhatian khusus kepada empat kloter gelombang kedua yang pendaratannya dipindah ke Madinah. Karena, mereka harus menempuh perjalanan jauh dari Tanah Air-Madinah-Makkah dan langsung umrah di Masjid Al Haram.

Baca Juga

"Kita akan koordinasi dengan sektor, di mana jamaah akan tinggal dan sektor khusus serta Tim Perlindungan Jamaah (Linjam) di Masjid Al Haram untuk memberikan perhatian khusus kepada mereka," kata Kepala PPIH Daker Makkah, Subhan Cholid, Kamis (25/7).

Menurut Subhan, mereka layak mendapatkan perhatian khusus karena telah melakukan perjalanan jauh. Yaitu, dari Tanah Air, Madinah, dan Makkah. Estimasinya, dari Tanah Air perjalanan ke Madinah bisa mencapai 10 jam lebih. Kemudian, dari Madinah ke Makkah bisa mencapai 6 jam lebih. Dan, di Makkah langsung melakukan umrah wajib.

"Waktunya juga sangat pendek karena harus menyelesaikan umrah wajibnya kemudian lusanya sudah harus berangkat ke Arafah," kata Subhan.

Sebanyak empat kelompok terbang (kloter) pemberangkatan jamaah haji gelombang dua mengalami perubahan. Yaitu, yang seharusnya seluruh kloter mendarat di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, tetapi karena tidak mendapat slot time empat kloter terpaksa harus didaratkan di Bandara Prince Muhammad, Madinah.

"Kita tidak dapatkan slot time untuk empat  kloter yang semestinya mendarat di Jeddah pada fase kedua, karena tidak dapat slot time makanya mendarat di Madinah," kata Kepala Seksi Kedatangan dn Keberangkatan PPIH Arab Saudi Daerah Kerja Bandara, Kamis (25/7).

Cecep menjelaskan, keempat kloter itu adalah Kloter 35 UPG pada 2 Agustus, Kloter 40 UPG pada 5 Agustus. Selanjutnya,  Kloter 17 BDJ pada 3 Agustus, dan Kloter 19 BDJ pada 5 Agustus.

Akibat perubahan itu, alur perjalanan mereka pun berubah dari yang seharusnya keberangkatan Tanah Air-Jeddah-Makkah menjadi Tanah Air-Madinah-Makkah. Dan, kepulangannya tetap sama yaitu Makkah-Madinah-Tanah Air.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement