Kamis 25 Jul 2019 18:59 WIB

Kemenkes Geliatkan Dakwah Kesehatan Haji

Dakwah kesehatan haji dimaksudkan meningkatkan pengetahuan kesehatan beribadah haji.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Agung Sasongko
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, PKHI, Pusat Kesehatan Haji Indonesia, Eka Jusup Singka.
Foto: Darmawan / Republika
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, PKHI, Pusat Kesehatan Haji Indonesia, Eka Jusup Singka.

IHRAM.CO.ID,JAKARTA — Sosialisasi dakwah kesehatan haji resmi dimulai dengan dibukanya focus group discussion (FGD) oleh Menkes Nila F Moeloek dan Ketua MUI KH Maaruf Amin. Untuk menyukseskan acara tersebut MUI menghadirkan seluruh komisi fatwa di Indonesia.

"Dimulainya itu secara simbolis dibukanya hari ini melalui FGD dakwah kesehatan haji," kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Eka Jusup Singka, Kamis (25/7). 

Eka memastikan, meski baru dibuka hari ini, Kemenkes melalui Pusat Kesehatan Haji telah melakukan dakwah kesehatan haji kepada seluruh calon jamaah haji di seluruh daerah Indonesia. 

"Pelaksanaannya sudah berlangsung beberapa bulan yang lalu dengan memberikan pesan-pesan agama dengan materi penyuluhan kesehatan," katanya.

Eka mengatakan, dimulainya dakwah kesehatan haji, sebagai wujud penyuluhan peningkatan pengetahuan sikap dan perilaku kesehatan dalam beribadah haji. “Jadi dakwah kesehatan haji ini tujuannya adalah untuk mengedukasi masyarakat muslim Indonesia tentang kesehatan haji berdasarkan fatwa-fatwa hasil Ijtima MUI tentang kesehatan haji," katanya.

"Jadi dakwah kesehatan haji harus mengkombinasikan isu-isu kesehatan ini dengan bungkus agama," katanya.

Eka mencontohkan, salah satu dakwah kesehatan haji yang sudah dilakukan Pusat Kesehatan Haji adalah penyuluhan kesehatan haji dengan menggunakan ayat-ayat suci Alquran. Menurutnya kampanye menggunakan ayat-ayat Alquran lebih mudah diterima umat Islam.

"Saya kira dengan menggunakan ayat Alquran akan lebih diterima oleh masyarakat Muslim Indonesia. Jadi ayat-ayat kesehatan ini akan masuk memperkuat pesan-pesan kesehatan jamaah haji," katanya.

Sejaunh ini, kata dia, penggunaan ayat-ayat Alquran sangat efektif. Karena masyarakat lebih mudah menerimanya ketimbang tidak diberikan ayat-ayat Alquran. Misalnya hal itu terlihat dari mereka jamaah sudah mau menggunakan alat pelindung diri (APD).

Jadi kata Eka, dapat dipastikan jamaah sangat antusias dan peduli terhadap kesehatan pribadinya. Hal tersebut terlihat dari jamaah mau melakukan pemeriksaan kesehatan dan vaksin.

"Jadi memang ini sudah sangat bagus. Tinggal diperkuat dengan istilah dakwah kesehatan haji," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement