IHRAM.CO.ID, Oleh Muhammad Hafil dari Makkah, Arab Saudi
MAKKAH – Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Ahad (28/7), melakukan survei jalur safari wukuf untuk jamaah haji yang sakit pada 9 Dzulhijah 1440 H mendatang. Tim Konsultan Ibadah akan mendampingi jamaah haji yang melakukan safari wukuf.
Lokasi survei dimulai dari Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). Di mana, KKHI adalah titik awal pemberangkatan jamaah haji yang sakit ke Arafah.
Kemudian, tim menyurvei titik-titik yang digunakan untuk safari wukuf. Di antaranya, tempat parkir mobil hingga jalur dari lokasi kembali ke KKHI.
“Perjalanan safari wukuf dimulai dari KKHI Makkah. Dari KKHI, jamaah sudah memakai pakain ihram, bersuci, dan niat,” kata Kepala Bidang Bimbingan Ibadah PPIH Arab Saudi KH Ali Zawawi, Ahad (28/7).
Jamaah akan diangkut dengan bus ambulans. Mereka akan diberangkatkan pada 9 Dzulhijah 1440 H sebelum Zuhur atau sekitar pukul 11.00 WAS. Jarak dari KKHI ke Arafah sendiri ditempuh paling lama 30 menit.
Dan, lokasi di Arafahnya berada di pinggir jalan. Jika telah selesai di Arafah, mobil tinggal maju sedikit dan belok kanan untuk kembali ke KKHI. Diperkirakan, jamaah safari wukuf akan berada di Arafah selama dua hingga tiga jam. Sementara, waktu Arafah sendiri dimulai sejak matahari tergelincir hingga menjelang matahari terbenam pada 9 Dzulhijah.
Sementara, Konsultan Ibadah PPIH Arab Saudi Daker Makkah, KH Ahmad Kartono mengatakan, setelah jamaah tiba di Arafah, kegiatan ibadahnya dibimbing oleh konsultan dan pembimbing ibadah. Dimulai melakukan khutbah wukuf di masing-masing bus yang diisi dan disiapkan petugas untuk melakukan bimbingan.
Kemudian khutbah dilakukan dengan mengajak jamaah yang daalam kondisi sakit. Kurang lebih 10 menit. Setelah itu shalat sambil duduk di atas kendaraan dibimbing pembimbing dan konsultan. Setelah selesai shalat Zuhur dan Ashar yang dijamak takdim qasar, dilanjutkan berzikir dituntun bagaimana dapat merasakan adanya wukuf di Arafah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
“Diharapkan bisa melaksanakan ibadah supaya memperoleh haji mabrur,” kata Kiai Ahmad.
Safari wukuf diperuntukkan untuk jamaah haji yang sedang sakit dan dirawat di KKHI Makkah. Setelah melalui proses identifikasi, KKHI berhak menentukan mana jamaah yang layak untuk disafari wukufkan.
Untuk tahun lalu, jumlah peserta safari wukuf jamaah haji Indonesia mencapai 200 orang. Tahun ini, masih belum diperkirakan karena tergantung dengan kondisi jamaah yang dirawat di KKHI menjelang 9 Dzulhijah. Wukuf sendiri merupakan salah satu rukun dalam ibadah haji. Jika jamaah tidak melakukan wukuf, maka hajinya tidak sah.