Rabu 31 Jul 2019 06:17 WIB

Saudi Dinilai Serius Buat Inovasi Pelayanan Haji

Salah satu upaya itu adalah membuat jalur Makkah atau Makkah Road.

Dubes RI untuk Saudi Agus Maftuh Abegebriel beri sambutan pada Rakernas Evaluasi Pelaksanaan Ibadah Haji 2017
Foto: dok. kemenag.go.id
Dubes RI untuk Saudi Agus Maftuh Abegebriel beri sambutan pada Rakernas Evaluasi Pelaksanaan Ibadah Haji 2017

IHRAM.CO.ID, Oleh: Muhammad Hafil dari Makkah, Arab Saudi

MAKKAH -- Pemerintah Arab Saudi terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan pelayanan dalam penyelenggaraan ibadah haji. Sejumlah terobosan dan inovasi pun dilakukan oleh Pemerintah Arab Saudi.

"Saudi begitu serius membuat semacam terobosan dan inovasi baru," kata Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel, Rabu (31/7).

Salah satu upaya itu adalah membuat jalur Makkah atau Makkah Road. Di mana, Indonesia menjadi penikmat pertama pada tahun lalu. Dan, sekarang, ada empat negara yang menikmati fasilitas Makkah Road ini. Yaitu, Malayia, Tunisia, Bangladesh, dan Pakistan.

"Lima negara ini mendapatkan privilage dari Saudi," kata Agus.

Untuk diketahui, layanan Makkah Route Initiative atau jalur cepat keimigrasian adalah layanan pre departure clearence. Yaitu, proses pengecekan dokumen keimigrasian memudahkan jamaah haji memasuki wilayah Arab Saudi.

Tahun ini, menjadi kali kedua jamaah Indonesia  menikmati layanan keimigrasian itu. Setidaknya, sebanyak 70 ribu jamaah haji Indonesia yang berangkat melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta menikmati kemudahan itu.

Tahun lalu, sejumlah pejabat dari Arab Saudi mendatangi Kementerian Agama (Kemenag). Perwakilan kedua negara itu menandatangani nota kesepahaman (MoU) layanan Makkah Route Initiative beserta rekam data biometri calhaj Indonesia.

Inovasi lainnya, disebutkan oleh Agus yaitu, Saudi akan memrogramkan kota pintar terintergrasi dengan IT, transportasi, fasilitas rumah sakit mewah. Selain itu, bangunan permanen bertingkat di Mina dan wacana sa'i atau thawaf dengan eskalator.

"Saya tak bisa bayangkan bagaimana fikihnya, tetapi itu sedang digodok oleh tim di Arab Saudi," kata Agus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement