IHRAM.CO.ID, MAKKAH – Amirul Hajj Lukman Hakim Saifuddin beserta rombongan menjajal layanan bus shalawat untuk kembali ke Kantor Urusan Haji (KUH) Mekah, tempatnya menginap setelah rampung menunaikan umrah wajib di Masjid al-Haram.
Lukman yang tiba di Makkah pada Kamis (1/8) berjalan ke Terminal Syeib Amir dari Masjid al-Haram untuk menaiki bus shalawat.
Jalur pejalan kaki menuju Terminal Syieb Amir dipadati jamaah terlebih setelah rampung shalat Shubuh berjamaah di Masjid al-Haram.
Di tengah kepadatan itu, beberapa kali perjalanan rombongan Amirul Hajj terhenti. Jamaah haji Indonesia yang kebetulan berpapasan dengan Amirul Hajj, mengajak foto bersama. "Ini Pak Menteri ya," kata salah seorang rombongan jamaah haji Indonesia asal Embarkasi JKS.
Satu persatu dengan senyuman, Amirul Hajj melayani jamaah yang atau mengajak swafoto bersama. Sampai akhirnya, rombongan tiba di Terminal Syieb Amir dan menumpang bus nomor 7 yang menuju wilayah Syisyah.
Karena kondisinya penumpang di dalam bus padat, Amirul Hajj dan rombongan terpaksa berdiri di dalam bus. Kondisi itu dimanfaatkan Amirul Hajj untuk berdialog dengan beberapa jamaah terkait layanan akomodasi dan transportasi jamaah haji.
"Bagaimana hotelnya? Makannya bagaimana Pak?," tanya Amirul Hajj kepada salah seorang jamaah asal Embarkasi PDG. "Alhamdulillah Pak, nyaman. Makanannya juga enak. Oh ini Pak Menteri," ujarnya.
Jamaah itu langsung berdiri dan mempersilakan Amirul Hajj duduk di kursinya. Tapi Amirul Hajj menolak, dan meminta jamaah tetap duduk di kursinya sembari menikmati perjalanan menuju hotel.
Jamaah haji Indonesia saat menggunakan bus shalawat yang membawa mereka dari Masjidil Haram menuju pemondokan di Syisyah (rute no 6), Makkah, Kamis (1/8). PPIH Arab Saudi 2019 menyediakan sebanyak 450 bus shalawat untuk jamaah haji Indonesia.
Para jamaah haji yang ada di bus tersebut sangat terkejut, ketika tahu mereka satu bus dengan Menteri Agama. Ida, jamaah haji asal Padang, bersama ibunya yang berusia 88 tahun, mengaku senang bisa satu bus bersama Menag.
Dia mengatakan selama ini hanya melihat Lukman dari layar kaca. "Biasa lihat di televisi Pak. Boleh foto ya Pak," ujarnya. Dengan senang hati, Amirul Hajj berfoto bersama jamaah di dalam bus. Bahkan, Amirul Hajj sampai mengeluarkan ponsel pribadinya untuk mendokumentasikan ulang fotonya dengan jamaah.
Sebelumnya, Amirul Hajj bersama rombongan yang telah mengenakan pakaian ihram langsung menuju Masjid al-Haram untuk menunaikan umrah wajib.
Meski situasi di Masjid al-Haram pada dini hari sangat padat, namun rombongan Amirul Hajj dapat menyelesaikan tawaf dan sai dalam waktu kurang dari 2 jam. Amirul Hajj bersama rombongan menutup rukun umrah dengan bertahalul bersama di Bukit Marwah.
Karena waktu selesainya umrah berhimpitan dengan waktu salat Subuh, Amirul Hajj mengajak rombongannya untuk beristirahat sejenak sembari menanti waktu salat Subuh berjamaah di Masjid al-Haram.
Selesai salat, Amirul Hajj dan rombongan memilih menumpang bus shalawat melalui Terminal Bus Syieb Amir. Perjalanan dari Terminal Syieb Amir menuju KUH Makkah, tempat rombongan Amirul Hajj menginap, hanya ditempuh dalam waktu 15 menit. Setelah bus shalawat mengantarkan jamaah ke hotelnya masing-masing, Amirul Hajj rombongan akhirnya tiba di KUH Makkah.
Rombongan Amirul Hajj langsung beristirahat di penginapan yang ada di KUH Makkah. Sebelum melanjutkan aktivitas, mereka akan rehat sejenak, setelah menempuh perjalanan darat yang melelahkan dari Madinah selama delapan jam, dilanjutkan dengan umrah wajib.