IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengimbau agar Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) memberikan edukasi kepada jamaahnya soal pentingnya menjaga stamina. Salah satunya, mengendalikan jamaahnya yang melakukan umrah berulang.
"Saya imbau KBIH supaya bisa mengendalikan jamaahnya agar tidak memforsir umrah sebelum wukuf," kata Lukman, Jumat (2/8).
Menurutnya, jamaah harus menghemat tenaganya menjelang wukuf. Apalagi, jamaah yang memiliki keterbasan fisik seperti lansia atau sakit.
Sebelumnya, jamaah haji Indonesia yang tiba di Makkah sudah mulai melakukan umrah sunnah. Padahal, PPIH Arab Saudi sudah mengingatkan jamaah agar tak perlu melakukan umrah sunnah sebelum pelaksanaan wukuf di Arafah.
Pantauan Republika.co.id di Masjid Aisyah, Tan'im, banyak jamaah asal Indonesia yang mengunjungi masjid yang dijadikan miqat tersebut. Mereka mengenakan pakaian ihram dan kemudian melakukan shalat sunah ihram.
Masing-masing jamaah memakai identitas penanda dari rombongan atau yayasannya. Sejumlah alasan dikemukan oleh jamaah tersebut untuk melakukan umrah.
Eman Abdurrahman (45) dari Kloter 4 JKG juga mengaku sudah tiga kali umrah selama di Makkah. Dia mengungkapkan, tidak khawatir mengalami kelelahan.
"Insya Allah enggak (kelelahan)," katanya.
Dia juga mengaku sudah diimbau oleh petugas haji PPIH Arab Saudi untuk tidak usah sering-sering melakukan umrah. "Iya, dikasih tahu jangan sering-sering. Ya, karena yang pertama, jadi diberi semangat, alhamdulillah," katanya.
Setiap umrah, Eman menghabiskan waktu dua jam. Dia dan rombongannya berangkat dari hotel menyewa bus ke Masjid Aisyah di Tan'im untuk mengambil miqat.
Menurutnya, pihak yayasan atau KBIH-nya menargetkan kepada jamaah untuk melakukan umrah tiga kali sebelum puncak haji. "Justru dilakukannya sebelum wukuf biar tidak ramai," katanya.
Namun, Eman mengatakan pihak yayasan hanya menawarkan. Bagi yang siap dipersilakan ikut namun bagi yang tidak juga dipersilakan.