IHRAM.CO.ID, Oleh Syahruddin El-Fikri Dari Makkah, Arab Saudi
MAKKAH—Langit Makkah pada Selasa (6/8) tampak mendung. Sebelumnya, seusai shalat subuh, sempat turun hujan gerimis. Alam seolah bersedih dengan kepergiaan sang ulama kharismatik, KH Maimoen Zubair, yang wafat di Tanah Suci, Makkah, Selasa (6/8) pagi waktu Arab Saudi.
Dari pantauan Republika di Makkah, sampai pukul 09.30 waktu Arab Saudi, cuaca juga tampak cerah dengan suhu tidak seperti biasanya. Yakni sekitar 32 derajat Celcius. Sebelumnya, cuaca di Makkah di atas angka tersebut bahkan bisa mencapai 42 derajat Celcius.
Sebelumnya, sempat turun hujan selama kurang lebih 30 menit. Takbir menggema ‘spontan’ dari ribuan umat Islam yang sedang melaksanakan tawaf di Masjidil Haram. "Allahu Akbar, hujan ini rahmat," kata seorang jamaah dari Magelang, Ichsan, yang tengah tawaf di Masjidil Haram.
Anang Wisnu, seorang petugas haji juga bersyukur dengan turunnya hujan tersebut. Saat hujan turun itu, Anang sedang bertugas di Sektor Khusus Masjidil Haram. Dan ia meyakini bahwa hujan itu sebagai rahmat. “Kita pun bertakbir atas karunia ini,” ungkapnya.
Hujan itu seolah mampu mendinginkan suasana Tanah Suci Makkah yang dalam beberapa pekan terakhir cenderung tinggi hingga di atas 40 derajat Celcius.
Hujan yang turun itu, tak menghentikan jamaah yang bertawaf. Mereka seolah menyambut gembira turunnya anugerah Allah yang jarang terjadi di Tanah Suci ini. Bahkan, mereka cenderung bersemangat menyambut hujan dengan terus bertawaf.
Hujan itu membuat lantai Masjidil Haram yang menjadi area tawaf menjadi licin. Beberapa jamaah mengaku sempat terpeleset, namun tidak mengalami masalah apapun.