IHRAM.CO.ID, Oleh Muhammad Hafil, wartawan Republika
dari Makkah, Arab Saudi
MAKKAH – Bus pengangkut jamaah saat puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) atau yang dikenal dengan nama transportasi Masyair akan dikurangi secara bertahap. Hal tersebut berdasarkan ketentuan Naqobah (Organisasi penyedia transportasi haji Arab Saudi).
Kepala PPIH Arab Saudi Daker Makkah, Subhan Cholid, menjelaskan soal teknis pengurangan jumlah bus tersebut. Pertama, bus pengangkut jamaah haji dari Makkah ke Arafah pada 8 Dzulhijah 1440 H atau 9 Agustus 2019 adalah 21 bus per maktab.
Kemudian, pada 9 Dzulhijah menjelang pergantian hari ke 10 Dzulhijah jumlah bus akan dikurangi menjadi 6 atau 7 bus per maktab. Bus tersebut akan mengangkut jamaah dari Arafah ke Muzdalifah.
“Artinya, kalau satu bus bisa menampung 70 orang maka kalau 3.000 dengan 6 bus itu dalam 7-8 kali putaran akan selesai,” kata Subhan, Rabu (7/8).
Selanjutnya, jumlah bus akan dikurangi lagi saat mengangkut jamaah dengan rute Muzdalifah-Mina pada 10 Dzulhijah. Dari yang tadinya enam sampai tujuh menjadi lima unit bus karena jaraknya lebih pendek.
"Akan dimulai pada 23.30 malam dan mudah-mudahan kita bisa menyelesaikan angkutan itu tidak lebih dari jam 08.00 pagi. Pemerintah Saudi memberikan tenggat paling akhir pukul 09.00. Karena di tengah terik ini pukul 09.00 sudah luar biasa panasnya," kata Subhan.
Selanjutnya, pada 12 dan 13 Dzulhijah, jumlah bus yang akan mengantar jamaah dari Mina ke Makkah kembali ke awal. Yaitu, 21 bus per maktab dan dibagi dalam dua trip.
"Trip pertama tanggal 12 bagi jamaah yang akan mengambil nafar awal lalu kemudian jamaah yang mengambil nafar tsani tanggal 13 Dzulhijah," kata Subhan.
Rentetan puncak haji dimulai pada 8 Dzulhijah di mana jamaah haji Indonesia diberangkatkan dari Makkah ke Arafah. Mereka akan melaksanakan wukuf di Arafah pada 9 Dzulhijah mulai dari setelah Zuhur hingga menjelang Maghrib. Sebelum Maghrib, mereka berangkat ke Muzdalifah dan dilanjutkan mabit di Mina hingga 12 dan 13 Dzulhijah.