Selasa 06 Aug 2019 19:05 WIB

Jamaah Diimbau tak Kibarkan Atribut KBIH Selama di Armuzna

Atribut di Armuzna hanya memunculkan kesan kumuh.

Rep: Syahruddin El Fikri/ Red: Nashih Nashrullah
Menteri Agama yang juga amirul Hajj Indonesia meninjau kesiapan Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), Senin (5/8). Sekitar 70 persen Armuzna sudah siap menyambut jamaah saat puncak haji pada 9 Dzulhijjah.
Foto: Republika/Syahruddin El-Fikri
Menteri Agama yang juga amirul Hajj Indonesia meninjau kesiapan Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), Senin (5/8). Sekitar 70 persen Armuzna sudah siap menyambut jamaah saat puncak haji pada 9 Dzulhijjah.

IHRAM.CO.ID,  MAKKAH— Menteri Agama yang juga Amirul Hajj Indonesia, Lukman hakim Saifuddin mengimbau agar spanduk-spanduk dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) untuk dicabut. Amirul hajj mengungkapkan itu saat meninjau Arafah, Muzdalifah, dan Mina bersama tim pada Senin (5/8) sore waktu Arab Saudi.

“Memang selama di Arafah dan Mina kita berkali-kali menyampaikan kepada para KBIH, untuk tidak memasang identitas KBIH masing-masing dalam bentuk bendera, dalam bentuk spanduk dan berbagai hal lain, supaya tidak apa (spanduk tersebut, red),” kata dia.

Baca Juga

Sebab, lanjutnya, tahun-tahun sebelumnya saling tumpang tindih antara satu KBIH dengan KBIH lainnya, sehingga terkesan menjadi semerawut. “Banyak sekali spanduk, bendera, yang justru membuat pemandangan di Arafah maupun di Mina menjadi kurang asri, kurang elok, bahkan cenderung kumuh, kotor,” jelasnya.

Dia meminta para petugas dan juga pimpinan KBIH untuk melepaskan spanduk-spanduk tersebut. “Kita ingin ikut menjaga Arafah dan Mina dengan cara yang baik, tidak memasang atau menempel hal-hal yang memang tidak terlalu diperlukan,” jelasnya.

Menag menegaskan, penomoran tenda yang dilakukan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi sudah cukup sebagai identitas.

“Yang diperlukan adalah identitas nomor-nomor tenda baik di Arafah maupun di Mina, itu sudah lebih dari cukup. Karena di situ ada identitas kloter, ada identitas tenda,” ungkapnya.

Penomoran tenda itu, kata Menag, diperlukan agar ada kepastian bagi mereka selama berada di Arafah dan Mina akan mendiami tenda-tenda yang tersedia.

Menag pun meminta pemasangan stiker dan nomor tenda itu memperjelas status dan identitas tenda jamaah. Bahkan, Menag juga sempat mengimbau agar nomor-nomor tenda yang berkaitan dengan identitas lain, upaya tidak perlu dipasang. “Termasuk spanduk KBIH, nggak perlu, karena itu akan membuat kesan tenda di Mina tidak beraturan dengan spanduk-spanduk tersebut,” kata dia. 

 

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement