Jumat 09 Aug 2019 23:07 WIB

KKHI Arab Saudi Siap Layani Jamaah Selama Puncak Haji

Petugas kesehatan disiagakan di Armuzna selama puncak haji.

Sebanyak 30 orang anggota Tim Gerak Cepat (TGC) dan 24 orang Tim Promotif Preventif (TPP) menijau lokasi Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armina), pada Sabtu (3/8).
Foto: Dok Puskes Haji
Sebanyak 30 orang anggota Tim Gerak Cepat (TGC) dan 24 orang Tim Promotif Preventif (TPP) menijau lokasi Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armina), pada Sabtu (3/8).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA— Tim dan berbagai fasilitas kesehatan yang dipersiapkan pemerintah di berbagai titik untuk menyiagakan pelayanan dalam proses ibadah haji selama di Arafah-Muzdalifah-Mina (Armuzna) dinilai sudah siap 100 persen.

Dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (9/8), Tim Asistensi Kementerian Kesehatan yang dipimpin  Kepala Balitbang Kesehatan Kementerian Kesehatan Siswanto menjelaskan seluruh tenaga kesehatan dan sarana prasarana pelayanan sudah siap untuk pelaksanaan ibadah wukuf di Arafah hingga dilanjutkan ke Mina.

Baca Juga

“Kalo menurut saya sudah siap. Saya kira kita juga sudah punya Tim Gerak Cepat yang untuk Armina itu vital dalam mengurangi kesakitan dan kematian,” kata Siswanto.

Dia menerangkan, tim asistensi mengunjungi klinik kesehatan milik Kerajaan Arab Saudi yang bisa dijadikan rujukan bagi pasien asal Indonesia. Di klinik ini, akan disediakan satu orang dokter umum, dua dokter spesialis, dan beberapa tenaga paramedis.

Di Arafah, kata dia, tim asistensi dan rombongan lainnya meninjau Pos Kesehatan Arafah yang dikelola oleh Tim Mobile Bandara. Pos tersebut sudah rampung dan siap untuk melayani jamaah.

Terdapat pos kesehatan belum tersedia listrik yang memadai dan sehingga tidak ada pendingin ruangan. Namun masalah teknis tersebut segera ditangani dan pos langsung teraliri penyejuk ruangan. “Sambil berjalan hal seperti itu akan dilengkapi, terutama kelengkapan obat kemudian AC itu penting supaya jamaah merasa nyaman,” kata Siswanto.

Sementara itu, tutur dia, tidak tersedianya pos kesehatan khusus di wilayah Muzdalifah karena memang jamaah hanya singgah sesaat untuk mabit dan mengumpulkan kerikil. Meski begitu, Kemenkes tetap menyiapkan pos-pos sementara dan ambulans yang berjaga. “Ambulans milik Indonesia ditempatkan di lokasi yang mudah diakses,” kata ia. 

 

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement